Sabtu 02 November 2024
PENGHAKIMAN TERAKHIR
Bacaan Sabda : Wahyu 20:11-15
“Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api. Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.” (Wahyu 20:14-15)
Penghakiman terakhir yang dilihat Yohanes adalah Kristus duduk menghakimi semua manusia yang pernah ada. Duduk ditata putih yang besar. Dan di hadapan-Nya lenyaplah Bumi dan langit. Peristiwa ini dapat dipahami sebagai lenyapnya alam semesta dan penciptaan bumi dan langit yang baru (Wahyu 21:1). Semua orang yang namanya tak tertulis dalam buku kehidupan dilemparkan kedalam lautan api. Hal ini memberikan gambaran betapa dahsyatnya hukuman kepada orang-orang fasik yang menolak keselamatan, yang dianugerahkan Allah kepada orang berdosa melalui karya Tuhan Yesus Kristus. Siksaan yang kekal itu adalah kondisi kehidupan terhukum di neraka yang kekal.
Konsep neraka sebagai hukuman kekal tidak akan pernah dipahami manusia tanpa Tuhan. Bagi mereka hal itu tak mungkin pernah ada dan dianggap sebagai pemikiran sesat orang beriman akibat kemarahan kepada kejahatan manusia. Tetapi percaya atau tidak percaya firman Tuhan akan tetap terlaksana.
Dalam Ibrani 10:30-31, sangat jelas : “Sebab kita mengenal Dia yang berkata: pembalasan adalah hak-ku. Aku akan menuntut pembalasan. Dan lagi Tuhan akan menghakimi umat-Nya. Ngeri benar kalau jatuh ke dalam tangan Allah yang hidup.” Kesabaran Allah sudah berakhir, anugerah-Nya sudah berubah menjadi penghakiman. Penjatuhan hukuman ini sudah diperingatkan ribuan, puluhan, ratusan entah berapa ratus ribu tahun dan Allah tetap mengikuti proses sejarah manusia yang semakin jahat dan memberontak kepada Allah. Kekejaman hukuman itu sebanding dengan kejahatan manusia ciptaan-Nya. Sesuai dengan keadilan-Nya. Semua umat Tuhan hendaklah sadar betapa beratnya hukuman bagi orang yang memberontak kepada Allah dan terus menerus hidup dalam dosa. Dengan terus menerus hidup dalam dosa.
Dengan demikian atas dasar kasih betapa perlunya memberitakan Injil kepada mereka. Kemudian tujuan Allah memperlihatkan dan menjelaskan betapa beratnya hukuman kekal bukan hanya memotivasi orang percaya setia mengikut Kristus. Tujuan utamanya adalah untuk memberi dorongan kepada umat-Nya memberitakan Injil karena umat yang mengasihi sesama tak akan rela seorang pun binasa. Jadi hiduplah dengan semangat Injili melalui perkataan dan perbuatan. MT