Sabtu 26 Oktober 2024
SUARA DARI SURGA
Bacaan Sabda : Wahyu 18:1-20
“Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: ”Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.” (Wahyu 18:4)
Babel kota besar sudah runtuh dipercaya oleh sebagian sebagai kota besar yang sebenarnya, yang penduduknya menyombongkan dosa-dosa besar yang mereka hidupi dan lakukan. Tetapi sebagian mempercayai sebagai lambang dari sistem dunia yang sarat dengan dosa. Jadi kota dan sistem berdosanya segera akan dihancurkan. Sistem politik, sosial, agama dan ekonomi akan di-porakporandakan Allah sebagai bentuk hukuman atas dosa dan kejahatan.
Sebelumnya umat-Nya telah diperintahkan untuk menjauhinya dan pergi sejauh-jauhnya meninggalkan hidup berdosa. Ini merupakan panggilan terakhir untuk umat Tuhan agar tidak terlibat dalam hidup berdosa yang segera akan dihukum. Panggilan untuk memisahkan diri dari kehidupan berdosa adalah panggilan celaka yang menimpa anti Kristus. Yohanes justru mendengar suara dan nyanyian dari surga. Suara dari surga ini bukanlah perintah baru melainkan perintah abadi karena merupakan hal yang sejak dulu telah disuarakan. Suara dari surga sudah pasti suara kebenaran yang harus segera ditaati. Tetapi disusul pula dengan perintah bersukacita atas Raja segala Raja Yesus Kristus Tuhan. Semua saleh-saleh Kristus di surga dan di bumi bersukacita atas keadilan Allah. Semua saleh-saleh Kristus berpendapat bahwa hukuman Allah kepada manusia yang mentaati iblis sudah tepat.
Umat Allah bersukacita bukan karena sengsara yangmenimpa orang fasik tetapi karena keadilan Allah. Selama menjalani kehidupan di dunia mereka menginjak-injak kebenaran demi kehidupan berdosa, kemewahan karena mementingkan diri sendiri. Kesulitan dan sengsara yang menimpa pengikut Kristus selama hidup di dunia ini diganti dengan kegembiraan di surga. Kegembiraan di surga tentu saja tak sebanding dengan penderitaan yang pernah mereka alami karena kegembiraan di surga sungguh tidak tiada banding dan sulit dilukiskan. Penderitaan di bumi hanyalah sementara sedangkan kegembiraan di surga kekal selama-lamanya. Jadi pastikan jangan hanya untuk yang sementara ikut Kristus tetapi ikutlah Kristus untuk kekekalan hidup di surga. Tetaplah setia sampai akhir hidup dan sampai akhir zaman. (MT)