Minggu 20 Oktober 2024
AKHIR HIDUP DAN AKHIR ZAMAN
Bacaan Sabda : Wahyu 15:1-4
“Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: ”Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!” (Wahyu 15:3)
Rasul Yohanes tak henti-hentinya mengalami suasana penglihatan di pulau Patmos yang menceritakan peristiwa-peristiwa yang mendahului akhir zaman atau hari kiamat sejarah manusia di atas muka bumi ini. Kehidupan di bumi sifatnya adalah sementara karena kehidupan kekal adalah di surga tempat yang disediakan dan dibangun oleh Allah sendiri. Tetapi perlu juga dipahami bahwa penglihatan jangan pernah melulu diartikan sebagai suatu penglihatan dalam arti nyata atau fakta ada objek yang dilihat. Penglihatan dapat juga diartikan suatu visi hal-hal yang akan terjadi berdasarkan pengertian sesuai dengan perenungan dan pendalaman firman Tuhan.
Kemudian akhir zaman dapat juga dipahami sebagai akhir pada era zaman kekuasaan pada saat itu. Pada saat Yohanes melihat hal-hal yang terjadi menjelang akhir zaman kekuasaan Romawi. Tentu tetap juga mengarah atau mempunyai hubungan kepada akhir dunia. Bila kekuasaan politik selalu berakhir maka kekuasaan iblis pun pasti akan berakhir. Hanya kekuasaan Allah lah yang tetap kekal selamanya. Kemudian kita tidak harus selalu fokus kepada akhir zaman tetapi perlu juga berpikir tentang akhir hidup. Dalam terang Alkitab akhir zaman mempunyai nilai yang sama dengan akhir hidup bagi semua pengikut Kristus. Sama karena pada akhir hidup dan akhir zaman. Pengikut Kristus akan sama-sama menyanyikan pujian dan pengagungan kepada Kristus.
Nyanyian Musa dalam Keluaran 15 adalah merupakan pujian kepada Allah atas kemenangan menaklukkan orang Mesir dan laut merah. Nyanyian berupa ucapan syukur atas pertolongan dan penyertaan Tuhan dan pujian sebagai penyembahan dan pengakuan atas Tuhan dan kuasanya. Nyanyian Anak Domba yang tertulis dalam Wahyu 5 adalah merupakan ungkapan syukur atas kasih dan pengorbanan Kristus. Kemenangan Kristus yang layak menerima pujian datang dari kasih dan pengorbanan-Nya, setia sampai mati mentaati Allah Bapa. Itulah sebabnya Dia layak menerima pujian dan sembah dari umat-Nya. Dia yang banyak menerima penolakan tetapi pada akhirnya semua lutut akan menyembah-Nya dan semua lidah mengaku Dia adalah Tuhan. (MT)