Senin 14 Oktober 2024
ALLAH TETAP MELINDUNGI UMAT-NYA
Bacaan Sabda : Wahyu 12:13-18
“Tetapi bumi datang menolong perempuan itu. Ia membuka mulutnya, dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari mulutnya. Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.” (Wahyu 12:16-17)
Bila kita meninjau penglihatan rasul Yohanes tentu sangat beralasan bila akhirnya kita semakin mengagumi Yohanes yang sangat cekatan mengingat dan menulis penglihatan-penglihatan yang sangat banyak. Bukan hanya karena banyak tetapi juga sangat adikodrati dan tentunya sangat sulit untuk dinalar. Hal itu terjadi karena sesungguhnya kitab Wahyu adalah catatan Allah atau firman Allah yang dinyatakan melalui rasul Yohanes.
Dalam pembacaan Alkitab hari ini adalah tentang naga memburu perempuan. Pada saat terjadinya penglihatan tentu saja Yohanes fokus pada fakta penglihatan itu dan tak pernah berpikir tentang arti pesan di balik penglihatan yang sesungguhnya adalah simbol yang menggambarkan kejadian-kejadian pada saat-saat Allah mengakhiri dunia. Karena simbol yang terbuka maka semua orang percaya boleh belajar dengan sungguh-sungguh untuk mengartikannya. Hanya saja jangan pernah merasa pengertiannya yang benar, harus siap disalahkan. Yang pasti firman Tuhan itu benar, kitalah yang sangat mungkin salah dalam mengartikan simbol-simbol melalui penglihatan ini.
Dengan belajar sungguh-sungguh dan mengeratkan hubungan dengan Tuhan maka akan terbentuk memahami firman Tuhan yang disertai dengan kerendahan hati. Setelah naga dilemparkan Allah ke bumi, dia marah sehingga dia memburu perempuan itu. Segala upaya dilakukan untuk membinasakan perempuan itu adalah lambang dari orang Israel yang sudah menerima Kristus, yang selalu dikejar anti Kristus. Jadi walaupun mereka dikejar dan dianiaya Tuhan mempunyai cara yang tepat dan benar untuk melindungi mereka.
Allah sudah membatasi ruang gerak iblis yang merupakan anti Kristus namun tetap melakukan penganiayaan. Menyadari bahwa ruang gerak dan kekuasaanya dibatasi dan kesempatannya tinggal sebentar lagi dia makin kejam melakukan penganiayaan. Sebaliknya orang percaya setia yang teraniaya pun sadar dalam waktu dekat akan diangkat ke surga yang kekal semakin tabah dan setia kepada kristus. Perlindungan pasti dari Allah selalu ada dengan cara Allah walaupun secara kasat mata orang percaya yang setia tetap teraniaya. Allah tak pernah kehabisan cara untuk melindungi umat-Nya. (MT)