Minggu 13 Oktober 2024
ORANG PERCAYA MENGALAHKAN IBLIS
Bacaan Sabda : Wahyu 12:7-12
“Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: ”Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.” (Wahyu 12:10)
Dalam penglihatan berikutnya tentu sangat membingungkan Yohanes, karena dia melihat terjadinya peperangan di surga. Rupanya masa kesengsaraan itu bukan hanya ditandai kejahatan iblis yang memakai pengikutnya di bumi untuk menyengsarakan manusia. Iblis dan malaikat-malaikatnya nekat juga mencoba mengadakan perlawanan kepada Allah di surga. Tentu saja hal itu sangat membuat Allah marah besar kepada iblis. Mungkin kenekatan iblis itu adalah merupakan usaha terakhir untuk dilakukan karena dia mengetahui bahwa dia dan para pengikutnya akan menderita hukuman abadi dari Allah.
Akhirnya iblis dikalahkan dan dicampakkan ke bumi, dan tidak akan pernah lagi diijinkan Allah memasuki surga. Tentu saja iblis akan melampiaskan kemarahannya kepada orang-orang percaya di bumi, membuat kesengsaraan semakin meningkat. Tetapi iblis yang sudah kalah tak akan pernah lagi secara leluasa menyengsarakan orang percaya. Dan sudah pasti Allah sumber kekuatan itu akan selalu ada untuk umat-Nya yang setia. Orang percaya dan surga akan bersorak sorai karena kekuatan iblis sudah dikalahkan. Iblis bukan lagi kekuatan rohani dan bukan lagi penguasa di udara.
Ada yang menafsirkan bahwa kekalahan iblis dan dicampakkannya iblis adalah awal dari kesengsaraan besar. Mungkin saja tetapi sudah pasti Allah akan menyertai umat-Nya yang setia. Dalam pendengaran Yohanes melalui syair puji-pujian kepada Allah di surga bisa dijadikan sebagai dasar untuk memahami situasi orang-orang percaya di bumi. Dalam pujian nyaring dari surga mereka berkata bahwa mereka orang-orang percaya pun mengalahkan iblis di bumi oleh darah Anak Domba. Jadi orang-orang percaya yang setia dibebaskan dari tekanan dan kekejaman antikristus. Rupanya dalam masa kesengsaraan itu orang percaya yang setia bertekad bulat untuk melayani melalui kesaksian hidup sebagai pengabdian hidup kepada Kristus.
Dalam hal ini secara kasat mata orang percaya yang setia disengsarakan tetapi Allah mengkondisikan segala situasi agar kesakitan tak menimpa orang-orang percaya yang setia. Bersukacitalah surga dan penghuninya tetapi bumi dan laut menjadi celaka. Kesadaran iblis dan pengikutnya bahwa dalam waktu yang sesegera mungkin mereka akan dibinasakan membuat mereka semakin geram dan kejam. Tetapi pemahaman orang percaya bahwa sesegera mungkin akan memasuki surga yang kekal membuat mereka makin setia. (MT)