Jumat 11 Oktober 2024
PEMERINTAHAN KRISTUS
Bacaan Sabda : Wahyu 11:15-19
“Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya: ”Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.” (Wahyu 11:15)
Malaikat ketujuh meniup sangkakalanya. Suara sangkakala ketujuh ini adalah suatu pengumuman ke seluruh dunia bahwa Kristus menjadi Raja atas seluruh dunia. Jadi dunia sah menjadi kerajaan Kristus dalam kenyataan sebagai fakta sejarah terakui dan tak terbantahkan. Sudah terbukti bahwa semua nubuat dalam Perjanjian Lama melalui perkataan dan penglihatan, melalui para nabi semua tergenapi dengan jelas dan pasti. Demikian halnya firman Tuhan dalam Injil Yohanes dan surat kirimannya pasti juga terjadi dalam fakta, juga dalam kehidupan orang percaya yang mentaatinya. Penglihatan Yohanes ini pasti juga akan tergenapi, apalagi dialami dan ditulis bersamaan dengan pengalaman spiritualnya saat hidup dalam kedekatan yang sempurna dengan Kristus.
Bunyi sangkakala dapat dipahami sebagai bunyi sangkakala sesungguhnya, dapat juga dipahami sebagai puji-pujian bagi Allah dengan syair pemujaan, dapat juga dipahami dari kedua-duanya secara bersamaan. Ke-24 tua-tua yang bernubuat dapat juga dipahami sebagai gereja Tuhan. Nubuat mereka adalah memberi penjelasan akan hal-hal yang terjadi sampai kedatangan Kristus. Bangsa-bangsa akan marah, orang-orang mati akan dihakimi dan Allah akan membinasakan para penjahat yang menjadi sumber kesengsaraan di bumi. Penglihatan-penglihatan Yohanes ini bertujuan untuk mengungkapkan hal-hal yang terjadi sampai kedatangan Yesus yang kedua kali.
Para pembaca kitab Wahyu pertama sudah pasti menganggap hal-hal itu datang sesegera mungkin karena melihat ciri-ciri awal sudah nyata. Hal itu akan terus terjadi sepanjang zaman. Walaupun tidak datang pada saat kita masih hidup tidak perlu resah, karena Yohanes juga memberitakan tentang kebangkitan orang-orang kudus. Rasul Paulus juga sudah menjelaskan kepada jemaat Tesalonika bahwa orang mati dalam Kristus mendahului orang percaya yang masih hidup. Tentu saja naik ke surga tanpa pernah mengalami kematian sungguh menyenangkan. Tetapi mereka justru tak mengalami indah dan spektakulernya mati dalam Kristus dan juga bangkit dalam Kristus.
Rasul Yohanes dalam Injil, surat kiriman dan Wahyu sangat detail menjelaskan kehidupan orang percaya dalam Kristus. Baik kehidupan di bumi dan juga perjalanan hidup menuju surga yang kekal. Pusat pemberitaan-Nya adalah Kristus yang adalah Alpa dan Omega. (MT)