Rabu 09 Oktober 2024
FIRMAN ITU MANIS DAN PAHIT
Bacaan Sabda : Wahyu 10:1-11
“Lalu aku pergi kepada malaikat itu dan meminta kepadanya, supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Katanya kepadaku: ”Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu.” (Wahyu 10:9)
Seorang malaikat yang kuat dengan kehadiran disertai manifestasi yang dasyat membawa gulungan kitab kecil adalah merupakan penglihatan Yohanes selanjutnya. Peristiwa ini diperkirakan terjadi antara peniupan sangkakala ke enam dan ke tujuh. Malaikat yang mengijakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi cukup jelas menyatakan bahwa malaikat ini mempunyai postur tubuh yang sangat besar namun hanya membawa gulungan kitab berukuran kecil. Tetapi isi dari gulungan kitab kecil ini bertuliskan mengenai berita yang mempengaruhi akhir dari seluruh dunia.
Semua penglihatan dan nubuat yang telah dinyatakan kepada rasul Yohanes ini mengenai hari-hari terakhir pasti terjadi, tetapi tentang urutan prosesnya janganlah disusun secara dogmatis, sebab tujuan Allah bukanlah tentang urutan tetapi menyatakan pasti akan terjadi sesuai dengan ketetapan Allah. Tentu saja faktor manusia rasul Yohanes tak bisa diabaikan. Rasul Yohanes tidak langsung menulis. Setiap terjadi penglihatan. Jadi bisa saja terjadi lupa masalah urutan, tetapi hal penting sudah pasti terjaga dengan baik.
Kemudian perlu kita pahami bahwa masalah waktu terjadinya tak harus, bahkan tak ada yang tahu. Adapun gulungan kitab kecil yang diminta Yohanes diberikan dan dimakan oleh Yohanes. Ternyata gulungan kitab kecil itu manis di mulut tetapi asam dan pahit di lambung. Hal ini menjelaskan bahwa dalam gulungan kitab kecil itu adalah perpaduan antara berkat dan kutuk. Firman Tuhan itu berkat bagi yang mentaatinya tetapi mendatangkan kutuk bagi yang melanggar dan melawannya.
Firman Tuhan itu memang baik dan manis bagi pendengar dan pelakunya. Lebih jauh lagi bahwa gulungan kitab kecil itu berisi pengumuman hukuman akan dosa dan kejahatan yang menimpa orang-orang yang tidak percaya dan selalu melawan Firman. Sangat penting bagi umat Tuhan terus menerus mendengar dan mendalami firman Tuhan. Karena hal itu membentuk hati dan pikiran mencintai dan mentaati firman Tuhan. Bila pengumuman gulungan kitab kecil itu dibacakan umat-Nya didapati sebagai pendengar dan pelaku firman Tuhan. Hal itu berarti umat-Nya bukanlah penerima hukuman tetapi justru penerima berkat yang tak akan terhukum. (MT)