Selasa 08 Oktober 2024
BERTOBAT ITU BERKAT
Bacaan Sabda : Wahyu 9:13-21
“Tetapi manusia lain, yang tidak mati oleh malapetaka itu, tidak juga bertobat dari perbuatan tangan mereka: mereka tidak berhenti menyembah roh-roh jahat dan berhala-berhala dari emas dan perak, dari tembaga, batu dan kayu yang tidak dapat melihat atau mendengar atau berjalan” (Wahyu 9:20)
Malaikat peniup sangkakala ke enam meniup sangkakalanya bersamaan dengan melepaskan 4 malaikat jahat untuk membunuh sepertiga penduduk dunia. Seringkali ini digambarkan dengan serangan militer yang dipakai Allah untuk mendatangkan hukuman. Tentu saja hal ini memberi dampak yang sangat menyulitkan 2 pertiga manusia yang masih hidup. Penglihatan rasul Yohanes ini mengingatkan kita akan hukuman Allah kepada kota Sodom dan Gomora. Jadi dosa Sodom akan mengakibatkan terjadinya hukuman Sodom. Tak masuk akal bila dalam kondisi sukar yang dialami dua pertiga penduduk dalam waktu yang singkat tidaklah membuat mereka bertobat. Bertobat adalah berkat bernilai kekal, karena sesungguhnya tidak mudah untuk bertobat. Jadi bagi kita yang sudah bertobat hargai dan pertahankanlah pertobatanmu.
Pertobatan utama adalah menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat pribadi. Pertobatan utama ini berhubungan dengan perubahan arah tujuan hidup yaitu menuju ke surga yang kekal. Bila sudah bertobat maka pertobatan perbuatan akan menyusul sebagai dampak dari pertumbuhan iman. Saat kesulitan ektrim menerpa ternyata manusia tidak bertobat, bahkan hukuman Allah langsung akibat kejahatan tidak membuat mereka bertobat. Kebobrokan yang semakin mendalam membuat mereka semakin mencintai kesenangan berdosa. Dosa-dosa yang semakin bertambah pada masa-masa sukar adalah keikutsertaan manusia dalam praktek spiritisme, okultisme dan sihir. Mereka mengira hal itu dapat menolong tetapi ternyata makin mencelakakan diri. Kebencian tak beralasan menguasai hati dan pikiran sehingga terjadi pembunuhan dan kekerasan dikira bisa membentengi diri padahal semakin membuat diri tidak aman dan terancam.
Dosa-dosa terus menguasai sehingga dengan ringan melakukan dosa pencabulan, seksualitas yang liar dan kecanduan pornografi. Pencurian dan berbagai pelanggaran hukum semakin menimbulkan kekacauan yang meningkatkan penderitaan. Allah menghadapkan hal itu membuka jalan ke arah pertobatan tetapi justru semakin dalam melakukan kejahatan. Tujuan mereka adalah untuk meraih kekuasaan ternyata semakin dikuasai dosa. Ada saatnya manusia semakin sulit untuk bertobat “Sebab itu biasakan diri untuk bertobat dan bertobat”. (MT)