Jumat 30 Agustus 2024
MENELADANI KRISTUS DALAM PENDERITAAN
Bacaan Sabda : 2 Petrus 1:12-21
Sabda Renungan : “Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.” (2 Petrus 1:20-21)
Rasul Petrus, Yohanes, Yakobus dan Paulus sangat tegas akan wibawa Alkitab sebagai firman Tuhan. Alkitab adalah Firman Allah sebagai pernyataan kehendak Allah sehingga jangan pernah dibelokkan sebagai pernyataan kehendak manusia. Jadi bila seseorang menafsirkannya menurut kehendak sendiri sudah pasti salah, keliru dan sesat. Semua pengikut Kristus tidak boleh berkompromi dengan orang-orang cerdas dan orang-orang yang mengaku-ngaku hamba Tuhan yang diurapi bila seenaknya menafsirkan firman Tuhan dengan kehendak sendiri. Ada banyak orang yang berusaha menafsirkan Alkitab dengan menggunakan berbagai metode tentu saja usaha itu boleh tetapi haruslah tetap berpedoman kepada Alkitab.
Cara yang tepat dan benar adalah membiarkan Alkitab itu menafsirkan Alkitab itu sendiri dengan sikap mempelajari Alkitab sebagai satu keseluruhan. Hal itu perlu dengan berbagai alasan antara lain:
- Hanya Alkitablah satu-satunya firman Tuhan yang tak boleh ditambah dan tak boleh dikurangi. Tak boleh juga dicampur dengan penafsiran dan pendapat sendiri. Kalaupun ada yang berusaha menafsirkan dan memberi Pendapat tetaplah menjadi tafsiran dan hasil pemikiran bukan dan jangan ditetapkan menjadi firman Tuhan. Hal itu sangat penting karena penafsiran bisa benar tetapi bisa juga salah. Sedangkan firman Tuhan kebenarannya adalah mutlak.
- Semua orang percaya harus berpegang dengan kokoh dan kuat bahwa Alkitab adalah firman Tuhan karena isinya adalah Firman yag diilhamkan oleh Allah. Jadi boleh saja menafsir dan berpendapat dengan kesadaran bahwa Alkitablah satu-satunya standar kebenaran untuk bersikap dan berbuat.
- Hanya dengan berpegang teguh kepada firman Tuhanlah gereja dapat bertumbuh dan bertahan. Langit dan bumi akan lenyap tetapi firman Tuhan tetap selamanya.
Dalam hal ini para rasul tegas menepis semua pengajar palsu karena menafsirkan Alkitab dengan kehendaknya sendiri. Perlu pendirian yang kuat kepada Alkitab agar Alkitab sebagai firman Tuhan jangan dilemahkan. Tidak jarang hamba Tuhan lalai menjaga tekad yang kuat sehingga ada-ada saja hamba Tuhan yang menjadikan pengalaman hidup yang bersifat adikodrati menjadi firman Tuhan. (MT)