Rabu 28 Agustus 2024
MERENDAHKAN DIRI
Bacaan Sabda : 1 Petrus 5:1-14
“Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” (1 Petrus 5:6-8)
Allah yang kita kenal dalam nama Yesus Kristus adalah pencipta alam semesta. Dia berkuasa dan bijaksana mengatur segala sesuatu yang ada melalui kekuatan dan kedahsyatan tangan-Nya. Dia sangat mudah memikul alam semesta di atas bahu-Nya yang kuat. Dia juga sangat senang menanggung dan memeluk penderitaan umat-Nya di dalam hati-Nya yang penuh kasih.
Tetapi firman Tuhan memberi petunjuk juga perintah untuk ditaati :
- Petunjuk pertama adalah rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat. Mengapa di bawah tangan Tuhan yang kuat? Bila kita mulai meninggikan diri maka tangan Tuhan akan mencegah menggunakan tangan-Nya untuk menekan kepala kita yang sudah mulai mendongak. Meninggikan diri atau bersikap sombong adalah karakter yang dibenci Allah. Allah membenci orang sombong dan mengasihi orang yang rendah hati. Allah mempunyai rencana dan kehendak agar umat-Nya selalu berada pada posisi yang dikasihi bukan pada posisi yang dibenci. Sebab itu alangkah indahnya bila selalu berada di bawah tangan Tuhan agar tak punya ruang untuk meninggikan diri.
- Petunjuk kedua adalah serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya. Menyerahkan kekuatiran adalah anugerah untuk tekun berdoa disertai iman dan kepasrahan diri kepada-Nya. Bila umat-Nya tekun berdoa maka Dia akan bertindak memberi pertolongan dengan segera. Karena tangan-Nya akan memberi pertolongan dengan segera, juga tangan-Nya akan segera memberikan topangan dengan menaruh tangan di bawah tanggungan kita. Dia mempunyai kuasa dan kasih yang tak terhingga sehingga dalam tuntunan-Nya Dia tidak akan membiarkan umat-Nya jatuh dan goyah. Dia akan mengubah beban menjadi berkat, mengubah tangisan menjadi puji-pujian dan nyanyian. Sebab itu jangan pernah takut menghadapi masa depan karena Dia tetap pemelihara dan pemberi jaminan kepada umat-Nya.
- Petunjuk ketiga adalah sadar dan berjaga-jaga. Hal ini penting karena orang percaya selalu diintai untuk dimangsa oleh iblis. Ada kalanya iblis memakai kedok sebagai malaikat terang, ada kalanya dia terang-terangan mengaum bagai singa kelaparan yang siap menerkam. Sebab itu haruslah sadar artinya menguasai diri dan selalu bercermin kepada firman Tuhan. Berjaga-jaga dalam pengertian waspada, hati-hati dan fokus kepada Allah. Petrus pun menutup dengan doa “Dan Allah sumber segala kasih karunia melengkapi, menguatkan dan meneguhkan”. Suatu ajakan agar terus mendekat kepada Allah, taat firman-Nya dan berserah kepada kehendak-Nya. (MT)