Selasa 27 Agustus 2024
PERILAKU KUDUS DALAM KRISTUS
Bacaan Sabda : 1 Petrus 4:12-19
“Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.” (1 Petrus 4:12-13)
Pencobaan yang menimpa orang percaya tidak selalu mudah dipahami bahkan sering membingungkan orang percaya. Membingungkan karena berbanding terbalik akan janji penyertaan Allah. Rasul Petrus mengatakan seolah-olah ada yang luar biasa terjadi atas kamu. Hanya seolah-olah luar biasa, padahal berbagai pencobaan itu adalah lumrah sebab itu diterima sebagai hal yang biasa saja. Pencobaan itu hendaklah diterima sebagai nyala api siksaan yang diizinkan Allah sebagai ujian. Ujian yang memurnikan tetapi juga ujian yang meningkatkan iman. Justru sebaiknya percobaan itu harus diterima dengan sikap yang benar. Ada banyak sikap orang percaya dalam menghadapi cobaan.
Saya mau mencoba menjelaskan tiga sikap yang umumnya sebagai respon orang percaya terhadap pencobaan:
- Sikap pertama heran dalam pengertian bingung dan bertanya Mengapa hal ini bisa terjadi? Biasanya orang percaya dengan pertanyaan ini sudah mengawali perjalanan imannya bahwa hidup di dalam Kristus segala sesuatunya akan baik-baik saja, karena janji penyertaan dan janji memberkati dan juga janji akan memberikan pertolongan pada waktu yang tepat.
- Sikap yang kedua adalah meragukan Tuhan, dan mulai bersungut-sungut yang nada sungutannya adalah menyalahkan Tuhan, menyalahkan keadaan.
- Sikap ketiga adalah bersukacita. Biasanya orang percaya bersukacita menghadapi pencobaan dengan pola pikir bahwa saatnya mengalami secara nyata pernyataan, pertolongan dan kemenangan dari Allah dalam Tuhan Yesus Kristus.
Kemudian mempunyai pemahaman bahwa tak ada kemenangan tanpa peperangan dan tak ada peningkatan tanpa menghadapi ujian. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa saat menghadapi pencobaan berarti ambil bagian dalam penderitaan Kristus adalah alasan penting untuk menghadapi pencobaan dengan sikap sukacita.
Nyala api siksaan mempunyai pengertian dalam dua skala waktu :
- Pertama adalah selalu dalam pengertian berlaku untuk semua orang percaya kapan saja dan di mana saja sepanjang perjalanan sejarah dunia ini.
- Kedua adalah pada akhir zaman menjelang kedatangan Yesus yang ke dua kali.
Nyala api penyiksaan puncak akan dialami oleh pengikut Kristus yang setia. Tetapi mereka akan bertahan dan terus setia karena mereka mengetahui bahwa kebahagiaan kekal yang akan diperoleh jauh lebih penting dan berharga. (MT)