Senin 26 Agustus 2024
MENDERITA BAGI KRISTUS
Bacaan Sabda : 1 Petrus 4:1-11
Sabda Renungan : “Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, – karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa –, supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.” (1 Petrus 4:1-2)
Menderita badani dan jiwani bagi Kristus bukanlah untuk menderita saja dalam rangka meneladani Kristus. Karena tak seorang pun mampu menderita tepat seperti yang dialami oleh Kristus. Lagipula menderita tanpa dampak yang baik atau tanpa tujuan pastilah suatu kesia-siaan. Rasul Petrus sangat memahami bahwa dirinya tak mampu menderita badani seperti Kristus. Jadi kalaupun dia mengalami penderitaan karena nama Kristus hanyalah penderitaan kecil bila dibandingkan dengan penderitaan Kristus.
Kalau Kristus menjadi teladan penderitaan adalah merupakan penderitaan yang harus diderita untuk menanggung dosa manusia. Tetapi tidak berhenti di situ saja karena Dia menderita menanggung dosa manusia dengan tujuan untuk mengalahkan dosa dan menanggalkan hukuman akibat dosa. Dengan demikian jelas, bahwa bila orang percaya meneladani Kristus dalam penderitaan ada beberapa tujuan yang perlu dicapai.
Bila sudah siap menderita untuk meneladani Kristus orang percaya akan :
- terbentuk menjadi seorang yang mudah menolak dan melawan kehidupan berdosa.
- Kemudian akan terbentuk menjadi seorang yang selalu rindu mentaati kehendak Allah. Hal itu terjadi bila seorang meneladani Kristus dalam penderitaan maka akan berproses semakin terbentuk manunggal dengan Allah karena semakin menyatu dengan Kristus dan kuasa salib-Nya, semakin meneladani Kristus dalam penderitaan-Nya, maka daya tarik akan dunia dan dosa akan semakin sirna.
Prinsip rohani ini berlaku untuk semua orang percaya. Mentaati Allah dan kehendak-Nya semakin indah, menyenangkan dan lebih mudah bagi mereka yang karena melakukan kebenaran Firman bersedia menderita ejekan, tertolak bahkan dikucilkan. Kerelaan menderita untuk meneladani Kristus akan memperkuat orang percaya secara moral juga secara spiritual, karena membuka lebar-lebar jalan untuk memperoleh kasih karunia Allah yang semakin lama semakin melimpah dan semakin nyata. Mereka yang rela menderita karena kesetiaan kepada Kristus akan selalu mengalami kuasa Roh Kudus yang berdiam dalam dirinya. Kehidupannya akan terus terjaga untuk mengalami kehadiran Roh Kudus untuk menuntunnya. (MT)