Jumat 23 Agustus 2024
MENELADANI KRISTUS DALAM PENDERITAAN
Bacaan Sabda : 1 Petrus 2:21-25
Sabda Renungan : “Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya. Ia tidak berbuat dosa,dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.” (1 Petrus 2:21-22)
Petrus menulis surat pertamanya ini bersamaan dengan masa penganiayaan kepada mayoritas pengikut Kristus. Siapa saja yang secara terbuka menyatakan dan mengaku sebagai pengikut Kristus sudah harus siap dianiaya, dipenjarakan, hingga dibunuh. Mungkin saja kita berpikir bahwa Petrus menulis dalam kondisi ketakutan dan tertekan. Tetapi begitu kita memulai membaca segera akan menemukan kekayaan dan kebesaran jiwanya yang jauh dari rasa takut dan tertekan. Karena kita langsung memahami pesannya mengenai pengharapan yang jauh dari ketakutan dan juga jauh dari kekecewaan.
Bila semakin jauh kita membaca, kita akan menemukannya penuh percaya diri yang lahir dari imannya yang kuat. Justru pesannya adalah pesan untuk tetap bersukacita. Selain pesan untuk tetap bersukacita dalam pengharapan harus pula siap bersukacita dalam penderitaan. Hal itu dapat dinikmati hanya bila tetap memandang kepada Yesus sebagai teladan sempurna dalam menghadapi penderitaan.
Yesus menderita bukan karena dosa dan kesalahan-Nya tetapi karena dosa dan kesalahan manusia. Kasih-Nyalah yang membuat Dia menderita sengsara untuk menebus dosa dan menyelamatkan manusia dari hukuman dosa. Yesus adalah teladan sempurna dalam menghadapi penderitaan dan melawan kehidupan berdosa. Jalan yang ditempuh adalah menyangkal diri dan memikul salib. Yesus tidak pernah dan tidak akan pernah menjadi teladan dalam hidup kemewahan, kemapanan dan kenyamanan. Hal ini perlu menjadi cerminan hidup bagi gereja dan orang percaya sepanjang zaman.
Meneladani Kristus berarti siap memikul salib dan menyangkal diri. Salib adalah lambang sempurna perjalanan hidup pengikut Kristus. Kemewahan dan berbagai sukses tentu bukanlah hal yang salah dan tidak boleh dinikmati oleh orang percaya tetapi hal-hal itu bukanlah yang dapat kita teladani dari Kristus. Bila kita fokus mempelajari kehidupan Kristus dan para rasul tidak boleh tidak kita agak malu melihat fakta dalam diri kita betapa nyamannya kita hidup.
Pada akhir zaman ini perlu mendalami kehidupan sebagai pengikut Kristus yang menjadikan Kristus sebagai teladan dalam hidupnya. Paling tidak jangan nyaman dalam menjalani hidup berdosa dalam kemewahan. Tetapi siaplah meneladani Kristus yang rela menderita untuk mengalahkan dosa. Jadikanlah Kristus menjadi teladan dengan rela menyangkal diri dan memikul salib. (MT)