Rabu 21 Agustus 2024
BATU YANG HIDUP DAN IMAMAT KUDUS
Bacaan Sabda : 1 Petrus 2:1-10
Sabda Renungan : “Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.” (1 (Petrus 2:5)
Rasul Petrus sangat memahami kekuatan dan nilai-nilai kebenaran mutlak firman Tuhan Perjanjian Lama. Dia juga sangat memahami berbagai simbol dan juga bentuk janji-janji dalam Perjanjian Lama yang digenapi oleh Yesus Kristus dalam Perjanjian Baru. Petrus pun sangat tertarik menggunakan istilah-istilah dalam Perjanjian Lama itu dalam tulisannya. Petrus tidak menyalahkan Perjanjian Lama tetapi dia menjelaskan bahwa ada banyak istilah Perjanjian Lama itu justru tergenapi dalam Perjanjian Baru.
Israel adalah umat pilihan Allah dalam Perjanjian Lama, dipakai juga istilah umat pilihan Allah itu untuk umat Allah Perjanjian Baru. Hanya saja dalam perjanjian baru tidak lagi terbatas kepada satu bangsa melainkan untuk seluruh bangsa. Kemudian batu yang hidup yang dipergunakan sebagai pembangunan batu rohani berbicara tentang semua orang percaya sama-sama mempunyai peranan untuk pembangunan gereja Tuhan sebagai umat pilihan Allah Perjanjian Baru.
Petrus menggunakan imamat kudus! Imamat kudus dalam Perjanjian Lama terbatas pada suatu golongan minoritas yang bertugas mewakili umat memberi persembahan kepada Allah. Dalam Perjanjian Baru melalui Yesus Kristus masing-masing pengikut Yesus Kristus sudah menjadi imam di hadapan Allah. Menjadi imam karena semua orang percaya berkewajiban hidup kudus sesuai dengan firman Tuhan.
Sebagai imam semua orang percaya harus mempersembahkan hidup kepada Allah melalui ketaatan kepada firman-Nya agar nyata terpisah dari kehidupan dunia yang berdosa. Dalam mempersembahkan hidup termasuk menyembah, beribadah, dan memuliakan nama-Nya melalui doa, pujian dan ucapan syukur serta perbuatan dan perilaku yang benar dan baik. Semua orang percaya sebagai imamat kudus haruslah bersyafaat untuk sesama, gereja juga bangsa. Dan jangan lupa sebagai imam kudus semua orang percaya haruslah memperkatakan dan memberitakan firman Tuhan. (MT)