Selasa 20 Agustus 2024
PERILAKU KUDUS DALAM KRISTUS
Bacaan Sabda : 1 Petrus 1:13-25
Sabda Renungan : “Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,” (1 Petrus 1:14-15)
Rasul Petrus adalah rasul yang sangat rentan terjerumus kepada kesalahan.Hubungannya dengan Yesus sangat dekat, tetapi dia menyangkal Yesus karena merasa terancam. Saat Yesus bangkit dari kematian dia tetap merasa dekat, tetapi sangat segan untuk mendekat. Tetapi Yesus yang mengetahui suasana Petrus justru berinsiatif mendekati dengan bertanya. “Petrus apakah kamu mengasihi Aku?” Sampai tiga kali. Petrus menjawab bahwa Yesus mengetahui isi hati Petrus apakah Petrus betul-betul mengasihi Yesus.
Kemudian Yesus memberi tugas agar Petrus menggembalakan domba-domba Yesus. Melayani Tuhan dan pekerjaan-Nya hanya dapat dilakukan orang-orang yang mengasihi Yesus. Tetapi menangkap tujuan Yesus akan dirinya sehingga sejak saat penugasan itu Petrus berkomitmen untuk berubah semakin baik, benar dan berperilaku kudus.
Bila kita mencermati surat kiriman Petrus, maka sangat jelas terjadinya perubahan dalam diri Petrus yang bukan lagi menuruti suara hatinya melainkan berhati-hati dalam bertindak. Petrus tidak lagi seorang yang emosional tetapi sudah menjadi sosok yang sangat sabar dalam meresponi sikap orang lain kepada dirinya. Petrus sangat tegas memberi nasehat jadilah anak-anak yang taat. Petrus telah belajar untuk taat kepada Tuhan sehingga ingin mengimpartasikan ketaatan itu kepada semua orang percaya. Petrus telah menikmati indahnya ketaatan jadi dia mengharap semua umat Tuhan menikmatinya. Dengan sangat percaya diri Petrus menasehati agar jangan menuruti hawa nafsu masa kebodohan. Hawa nafsu haruslah dikuasai bukan dituruti. Petrus yang mengutip pernyataan Allah “Kuduslah kamu sebab Aku kudus”.
Petrus adalah seorang yang sangat bersemangat memberitakan Injil dan juga sangat bersemangat dalam mengejar kekudusan hidup. Kekudusan yang dimaksud dan dikejar Petrus adalah pemisahan diri dan pola hidup dari dunia kefasikan. Kemudian dikhususkan untuk melayani, mengasihi dan menyembah Allah. Kekudusan hidup juga tak terpisahkan dari realita terbentuknya perilaku yang kudus karena selalu mewujudkan diri yang hidup di dalam Kristus. (MT)