Rabu 14 Agustus 2024
SIKAP TERHADAP KEHENDAK TUHAN
Bacaan Sabda : Yakobus 4:13-17
Sabda Renungan : “13Saudara-saudara yang berkata, “Hari ini atau besok kami akan berangkat ke kota anu dan tinggal di sana setahun lamanya untuk berdagang dan mencari uang,” — dengarkanlah nasihat saya ini. 14Apa yang akan terjadi dengan kehidupanmu besok, kalian sendiri pun tidak mengetahuinya! Kalian hanya seperti asap yang sebentar saja kelihatan, kemudian lenyap.” (Yakobus 4:13-14)
Dalam membangun sebuah usaha dan dalam membuat suatu keputusan sebaiknya haruslah melibatkan Tuhan atau menghubungkan dengan kehendak Tuhan. Tentu saja haruslah mempunyai sikap yang benar terhadap kehendak Tuhan. Sebab ada tiga sikap yang biasanya dilakukan orang percaya terhadap kehendak Tuhan:
- Sikap pertama adalah mengabaikan kehendak Tuhan. Sikap mengabaikan kehendak Tuhan adalah sikap bodoh yang dilatarbelakangi kesombongan.Kesombongan manusia bukan hanya sikap memegahkan dan meninggikan diri. Sesungguhnya kesombongan hanyalah sikap menutupi kelemahan diri sendiri. Karena manusia tidak akan pernah mampu mengetahui dan menguasai kejadian-kejadian yang akan datang. Jadi adalah kebodohan bila seorang anak Tuhan mengabaikan kehendak Allah. Karena sesungguhnya dalam hidup ini selalu saja kita membutuhkan pemandu. Agar aman dekatlah dan taati pemandu. Yesus adalah pemandu kehidupan kita secara menyeluruh, sebab itu jangan abaikan Dia tetapi dekatlah kepada-Nya dan ikutilah kehendak-Nya.
- Sikap kedua adalah tidak mentaati kehendak Tuhan. Sikap ini bukanlah mengabaikan atau masa bodoh kepada kehendak Allah. Mereka mengetahui kehendak Allah tetapi dengan sengaja tidak mau mentaatinya. Biasanya adalah merupakan sikap mau menjadi tuan atas diri sendiri. Mengangkat diri sebagai penguasa atas diri sendiri, yang berjalan sesuai dengan kehendak sendiri. Bagi mereka kehendak Allah adalah sesuatu yang bisa ditaati dan boleh juga dilawan. Padahal kehendak Allah bukanlah suatu pilihan melainkan suatu perintah. Kehendak Allah adalah suatu keharusan kita tidak dapat menerima atau menolaknya. Sengaja menolak kehendak Allah sama saja mengundang hukuman atas diri sendiri.
- Sikap ketiga adalah mentaati kehendak Allah. Jika Tuan menghendakinya bebeda jauh dengan mudah-mudahan, jika Tuhan menghendakinya bukanlah ucapan bibir semata tetapi sikap hati yang tulus taat kepada kehendak Allah. Memiliki sikap taat dan tunduk kepada kehendak Allah itu sangat penting. Dan anak Tuhan untuk tunduk kepada kehendak Allah adalah merupakan pengalaman yang bertumbuh. Dimulai dengan mengetahui kehendak Allah kemudian mengerti kehendak Allah, dan akhirnya adalah melakukan dan mentaati kehendak Allah. Ingat bahwa firman Tuhan adalah penyatakan kehendak Allah. (MT)