Selasa 13 Agustus 2024
BERSAHABAT BUKAN BERMUSUHAN
Bacaan Sabda : Yakobus 4:1-12
Sabda Renungan : “Kalian adalah orang yang tidak setia! Tahukah kalian bahwa kalau kalian berkawan dengan dunia, maka kalian menjadi musuh Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.” (Yakobus 4:4)
Bersahabat dengan Allah adalah kehidupan yang sangat sarat arti dan penuh kebahagiaan. Hanya perlu juga dijawab pertanyaan “Mungkinkah hal ini bisa terjadi?” Jawabannya adalah sangat mungkin karena Tuhan Yesus mengatakan Aku tidak lagi memanggil kamu hamba, tetapi Aku memanggil kamu sahabat. Jadi di dalam Yesus Kristus kita adalah sahabat Allah. Yakobus juga mengatakan agar kita tetap sahabat Allah atau hidup bersahabat dengan Allah jangan pernah bersahabat dengan dunia karena persahabatan dengan dunia adalah memposisikan diri menjadi musuh Allah.
“Dunia” adalah istilah yang dipakai oleh Yakobus untuk menjelaskan masyarakat dunia yang terpisahkan dari Allah. Jadi Yakobus sangat tegas agar semua orang percaya menjauhkan diri dari sikap menjalin persahabatan dengan dunia. Karena bila hal itu tak dijauhi yang terjadi berikutnya adalah hidup yang dicemarkan oleh dunia sehingga ada segi-segi kehidupan yang menyesuaikan diri dengan dunia. Bila terus menyesuaikan diri dengan dunia akan berlanjut dengan mengasihi dunia, menjadi serupa dengan dunia akhirnya akan terhukum dengan dunia.
Jadi kita perlu menjauhi persahabatan dengan dunia agar kita dapat membangun hidup bersahabat dengan Allah, karena dengan Allah kita bersahabat bukan bermusuhan. Untuk hidup bersahabat dengan Allah perlu kita mengikuti 3 petunjuk:
- Petunjuk pertama: Tunduklah kepada Allah (4:7). Hal itu berarti berada pada posisi yang sepatutnya bila membangun hubungan dengan Allah. Dihadapan Allah kita adalah ciptaan yang juga harus penyembah Allah. Bila sudah memposisikan sebagai penyembah berarti disertai dengan sikap menyerah tanpa syarat.
- Petunjuk kedua: Mendekat kepada Allah (4:7). Hal itu berarti mengaku dosa dan memohon pengampunan dari Allah. Kemudian mendekatkan diri kepada Allah. Dan semakin dekat kepada-Nya akan semakin terbentuk seperti-Nya.
- Petunjuk ketiga: merendahkan diri dihadapan Allah (4:9-10). Allah melawan orang sombong tetapi mengasihi orang-orang yang rendah hati. Kesombongan menjadikan doa-doa kurang ditanggapi oleh Allah tetapi kerendahakan hati membuat Allah memberi kasih karunia, kemurahan dan pertolongan-Nya. (MT)