Senin 12 Agustus 2024
HIKMAT DARI ATAS
Bacaan Sabda : Yakobus 3:13-18
Sabda Renungan : “14Tetapi kalau kalian cemburu, sakit hati, dan mementingkan diri sendiri, janganlah membanggakan kebijaksanaan itu, karena dengan itu kalian memutarbalikkan berita yang benar dari Allah. 15Kebijaksanaan semacam itu tidak berasal dari surga. Ia berasal dari dunia, dari nafsu manusia, dan dari setan!” (Yakobus 3:14-15)
Yakobus mengamati bahwa pertikaian-pertikaian terjadi karena manusia selalu mempertahankan hikmat yang datang dari dunia. Hikmat dari dunia dinyatakan bersumber dari setan-setan sehingga selalu mendatangkan kekacauan. Perlu juga kita membedakan hikmat dengan pengetahuan supaya jangan sampai terperangkap kepada sikap mengacaukan pengetahuan dunia dan hikmat dunia. Pengetahuan di dunia ini sangat luas dan manusia sudah menikmati manfaatnya. Dengan pengetahuan manusia dapat menjelaskan rahasia alam tetapi karena hanya mempunyai hikmat dunia manusia lebih sering gagal dan salah untuk mengetahui apa yang harus dilakukan dengan alam itu. Manusia tidak akan pernah mengenal Allah dengan memakai hikmat dunia, justru dengan hikmat dunia cenderung menolak dan melawan Allah.
Yakobus menjelaskan fakta adanya sengketa dan pertengkaran di antara orang-orang percaya atas nama hikmat. Tetapi ternyata mereka hanya memiliki dan menggunakan hikmat dunia atas nama beda pendapat padahal sedang memaksakan pendapat untuk mengalahkan orang lain. Kita semua membutuhkan hikmat yang dari atas atau hikmat pemberian Allah kepada orang percaya.
Kemudian Yakobus juga mengatakan dalam Yakobus 1:5 bahwa hikmat dari Allah diberikan kepada umat-Nya yang berdoa dan memohon, dan Dia sumber hikmat dari atas itu akan memberinya. Hikmat yang dari Allah bekerja dengan cara yang sangat baik, benar dan tepat karena selalu bersesuaian dengan firman Allah. Hikmat dari atas bekerja dengan cara yang lemah lembut. Lemah lembut bukanlah kelemahan melainkan kekuatan yang dikendalikan atau terkendali. Orang lemah lembut tidak memaksakan pendapat dan kehendak sendiri. Kelemahlembutan dalam bahasa Yunani diumpamakan seperti kuda yang dilatih dan dijinakkan dengan tali kekang sehingga kekuatannya dapat dimanfaatkan secara benar.
Kemudian salah satunya lagi hikmat yang dari atas, adalah buah-buah yang baik. Hikmat dari Allah membuat kehidupan menjadi penuh arti dan penuh belas kasihan, baik hati dan murah hati. Ingat! Hikmat dari Allah jauh lebih tinggi dan berkualitas dari pikiran kita yang terbatas, jadi kita membutuhkan hikmat Allah. Dan mintalah dari Allah sumber hikmat melalui doa. (MT)