Minggu 11 Agustus 2024
MENGENDALIKAN LIDAH
Bacaan Sabda : Yakobus 3:1-12
Sabda Renungan : “4Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak jurumudi. 5Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar.” (Yakobus 3:4-5)
Salah satu ciri-ciri ketidakdewasaan orang Kristen adalah kegagalan mengendalikan lidah. Orang-orang yang dikirimi Yakobus suratnya rupanya mempunyai masalah dengan lidah. Sebelumnya dalam pasal 1:19 Yakobus sudah menasehati agar cepat untuk mendengar tetapi lambat untuk berkata-kata dan juga lambat untuk marah. Kemudian dalam 1:26 orang tak mengekang lidah maka ibadahnya sia-sia. Dalam pasal 3 ini penjelasan bahaya lidah tak terkendalikan semakin tegas. Dalam pasal 1 ditulis bahwa ciri dewasa adalah melakukan kebenaran sedangkan dalam pasal 3 dijelaskan bahwa kemampuan mengendalikan lidah adalah ciri kedewasaan.
Berbicara merupakan kemampuan berharga yang diberikan Allah kepada manusia. Sebab itu Dia mengaruniakan lidah anggota tubuh kecil tetapi betul-betul terlindung dalam rongga mulut agar tidak menjadi liar dalam melakukan fungsinya. Lidah sangat luwes untuk melakukan fungsinya sehingga kita sangat berbahagia menggunakannya memuji Tuhan, memberitakan firman, mengajar, menasehati orang lain agar tetap hidup bersemangat dalam memuji Tuhan dan menjalani kehidupan. Tetapi bila lidah tak dikendalikan bisa mengutuk dan menyusahkan diri sendiri dan orang lain. Yakobus mengingatkan kita agar tetap mengendalikan lidah atau menjaga bicara.
Ada kecenderungan kita berdosa melalui perkataan seperti mengeluarkan kata-kata keras dan menyakiti banyak orang. Tetapi Kristen dewasa sudah pasti piawai mengendalikan lidah melalui tuntunan Roh Kudus, Yakobus memberi pengarahan agar piawai dalam hal mengendalikan lidah antara lain:
- Cepat untuk mendengar. Artinya jadikan mendengar lebih penting dan jauh lebih berguna daripada bicara. Biasanya orang yang mau lebih cerdas dan bijaksana akan mempunyai keinginan besar untuk mendengarkan, karena hanya orang yang banyak mendengarlah yang tahu banyak.
- Lambat untuk berkata-kata. Artinya katakan yang perlu, penting dan benar saja. Kalau itu dilakukan sudah pasti tak perlu banyak bicara.
- Lambat untuk marah atau miliki penguasaan diri. Orang marah biasanya banyak bicara dan bicaranya biasanya nyaring dan keras. Sebab itu kalaupun marah usahakanlah sedikit dan pelan bicaranya. (MT)