Kamis 08 Agustus 2024
MENIPU DIRI SENDIRI
Bacaan Sabda : Yakobus 1:19-27
Sabda Renungan : “Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. ” (Yakobus 1:22)
Kita mengenal tiga sikap kepada firman Tuhan yaitu mendengar, melakukan dan membagikan firman Tuhan. Tetapi faktanya adalah sangat banyak orang yag sangat gemar mendengar firman Tuhan tanpa pernah ada usaha sungguh-sungguh untuk melakukannya. Dalam hal ini biasanya firman Tuhan adalah kotbah, padahal sangat perlu membedakan kotbah dengan firman Tuhan. Berkotbah adalah menyampaikan firman Tuhan, tetapi perlu juga pendengar selektif untuk memahami kotbah yang didengar.
Kotbah benar adalah kebenaran yang dikotbahkan tetapi sudah pasti dicampur dengan pendapat dan pemahaman pengkotbah. Biasanya pendengar menilai berdasarkan enak didengar bukan pada benar untuk dicerna. Sikap mau mendengar karena anak didengar biasanya sangat berpotensi dengan tak ada kemauan untuk melakukan sedangkan bila pendengar yang menerima dan mencerna kebenaran biasanya tak berpuas diri bila tidak melakukan. Bila pendengar tidak melakukan boleh disimpulkan dilakukan banyak orang karena mendengar jauh lebih mudah dari melakukan. Tetapi bila pembagi firman Tuhan atau pengkhotbah melakukannya maka para pendengar akan termotivasi dan berjuang untuk melakukannya.
Yakobus mengatakan bila pendengar dan pemberita Firman tidak melakukan firman Tuhan adalah sikap menipu diri sendiri. Bila seorang bedosa karena ditipu oleh iblis adalah suatu kesalahan dan kekalahan tetapi bila menipu diri sendiri adalah kebodohan dan kemunafikan. Jadi sangat perlu bersikap tepat dan benar kepada diri sendiri serta mengenal diri sendiri. Kemudian lembut kepada orang lain tetapi keras kepada diri sendiri. Mendengar dan mengetahui firman Tuhan saja belum cukup harus lanjut melakukan.
Ada banyak orang merasa bertumbuh dalam beriman karena mendengar kotbah yang baik dan mengikuti pendalaman Alkitab yang menyenangkan. Tetapi bila hanya merasa tanpa melakukan sama saja suatu sikap menipu diri sendiri. Yakobus menggambarkan Firman sebagai cermin. Dengan bercermin kita dapat melihat kekurangan, sehingga segera ada usaha untuk memperbaiki dan merapikan. Bila melihat kekurangan dalam cermin jangan menyalahkan cermin tetapi segera benahi diri agar cermin betul-betul berfungsi. (MT)