Selasa 06 Agustus 2024
UJIAN DARI LUAR
Bacaan Sabda : Yakobus 1:2-11
Sabda Renungan : “2Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, 3sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. 4Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun. ” (Yakobus 1:2-4)
Pernahkah saudara membaca stiker yang berbunyi “Apabila saudara diberi beberapa potong kayu segera buat menjadi stik drum”. Kalimat ini sangat layak ditertawakan tetapi lebih penting dan berguna bila dilakukan. Hal penting di sini adalah mengubah sesuatu yang tak berguna menjadi sesuatu yang berdayaguna. Dunia menyodorkan berbagai pencobaan untuk menghambat perjalanan kita, tentu saja kita tak mau berhenti karena sesungguhnya hal itu adalah alat kontrol yang membuat saudara naik ke level yang lebih tinggi. Tentu saja sangat tergantung kepada respon terhadap pencobaan itu. Sikap yang tepat adalah “Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan”. Hal itu berarti segera respon dengan sikap gembira. Kita tahu pandangan menentukan hasil dan sikap menentukan tindakan. Dalam kalimat “apabila” bukan kalau kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan. Artinya yang terkandung dalam kata apabila ini adalah “Harapkan datang pencobaan” bukan hindari kalau datang pencobaan.
Sesungguhnya ada banyak pencobaan menerpa kita karena kita adalah manusia, tetapi ada juga cobaan menerpa karena kita adalah pengikut Kristus. Jatuh ke dalam pencobaan bukanlah merupakan kecelakaan tetapi “Bertemu dengan pencobaan”. Karena bertemu berarti harus dihadapi bukan dihindari. Bila kita adalah pengikut Kristus sejati tentu tidak akan pernah membuat dan menciptakan pencobaan tetapi selalu siap menghadapi bila cobaan datang. Pencobaan-pencobaan itu tidak sama tetapi berbagai-bagai atau beragam. Pencobaan itu bagaikan benang-benang yang beraneka warna yang dibuat para penenun menjadi karya tenunan yang indah. Benang itu berserah saja kepada penenunnya. Hal ini yang perlu kita lakukan dalam menghadapi suatu pencobaan sebagai ujian dari luar diri kita. Bergembira menghadapi pencobaan mungkinkah? Mungkin bila kita menghadapinya dengan sikap berserah kepada Tuhan.
Terimalah pencobaan itu sebagai ujian dari luar sebagai pembentukan watak dan karakter agar semakin dewasa. Bila kita lebuh tertarik pada kenyamanan daripada pembentukan watak maka pencobaan akan mengalahkan kita. Tetapi bila lebih mementingkan pembentukan watak dari kenyamanan maka kita akan berhasil mengalahkan pencobaan dan keluar sebagai pemenang, alhasil semakin dewasa. (MT)