Kamis 01 Agustus 2024
PERNYATAAN KRISTUS
Bacaan Sabda : Ibrani 12:1-17
Sabda Renungan : “Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan. Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.” (Ibrani 12:14-15)
Perintah Allah atas dasar kehidupan beriman tentu banyak agar umat beriman mewujudkan iman melalui kehidupan dan karakter. Pada renungan ini mencoba menjelaskan tiga wujud iman yaitu mengejar kekudusan dan berdamai dengan semua orang dan tetap hidup dekat dengan kasih karunia Allah :
- Pertama adalah berdamai dengan semua orang. Salah satu dampak hidup beriman adalah pulihnya hubungan dengan Allah atau berdamai dengan Allah. Wujud dari hidup berdamai dengan Allah adalah hidup berdamai dengan semua orang. Tentu hal itu tidak mudah tetapi pasti dapat dicapai umat yang sungguh-sungguh beriman kepada Allah di dalam Yesus Kristus. Pastikan saudara tidak mempunyai musuh seorang pun karena hati terjaga dengan baik karena tidak mempunyai rasa benci kepada seorangpun. Boleh benci kepada perilaku buruk. Kita tidak akan pernah mampu melarang orang memusuhi kita karena sebaik apapun kita layak untuk dimusuhi, tetapi kita mampu tidak memusuhi dan menjaga hati untuk tidak memusuhi siapapun karena selalu ada alasan untuk tidak memusuhi.
- Kedua adalah mengejar kekudusan atau berjuang dan berusaha maksimal untuk hidup kudus. Hidup kudus atau menjadi kudus berarti terpisah dari dosa dan dikhususkan bagi Allah. Hal itu berarti hidup semakin dekat kepada Allah dan fokus hidup adalah menjadi seperti Kristus. Kekudusan adalah tujuan Kristus untuk umat-Nya, sehingga meraih umat-Nya bagi-Nya. Dalam Kristus kita dapat membangun hidup kudus. Perlu dipahami tidak seorang pun dapat mengenal Allah dan berguna bagi Allah, tanpa kekudusan dan tak mungkin pula kita dapat membangun hubungan dekat dengan Allah.
- Ketiga adalah hidup dekat dengan kasih karunia Allah. Hal itu berarti setia beriman kepada Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus. Dekat dengan kasih karunia berarti belajar semakin mengasihi dan kaya dengan pengampunan. Jauh dari kasih karunia menimbulkan adanya akar yang pahit dalam hati. Artinya hati dipenuhi kemarahan dan kebencian karena tidak adanya keinginan untuk mengampuni. Orang yang menjauhkan diri dari kasih karunia selalu saja menganggap dirinya dibenci padahal sedang membenci, menjadi korban padahal sedang mengorbankan. Jadi tetaplah dekat dan hidup dalam kasih karunia. (MT)