Rabu 31 Juli 2024
IMAN ADALAH PERGUMULAN DAN PENGORBANAN
Bacaan Sabda : Ibrani 11:32-40
Sabda Renungan : “Ada pula yang diejek dan didera, bahkan yang dibelenggu dan dipenjarakan. Mereka dilempari, digergaji, dibunuh dengan pedang; mereka mengembara dengan berpakaian kulit domba dan kulit kambing sambil menderita kekurangan, kesesakan dan siksaan.” (Ibrani 11:36-37)
Dari mimbar gereja sering kita dengar mengenai kekuatan dan kuasa serta mujizat yang nyata sebagai dampak dari iman. Tentu saja hal itu sangat benar dan dasar Alkitabiahnya pun kuat. Tetapi bila iman selalu diberitakan hanya mengacu kepada kuasa dan mujizat bukanlah hal yang lengkap hanyalah bagian kecil dari konsep iman secara keseluruhan. Ibrani pasal 11 seluruhnya adalah usaha yang diperoleh sebagai inspirasi dari Tuhan untuk menjelaskan iman. Iman itu adalah pemberian Allah tetapi dari pihak umat iman itu adalah pilihan.
Dampak iman sebagai sikap menyaksikan kekuasaan Allah adalah terjadinya mujizat, itu sangat benar. Allah yang kita sembah di dalam Yesus Kristus menyatakan kuasa-Nya kepada manusia melalui berbagai mujizat adalah fakta tak terbantahkan. Tetapi iman itu sangat luas dan dalam serta mempunyai wujud yang beragam dalam dan melalui kehidupan umat-Nya. Tetapi penulis Ibrani menyatakan bahwa Dia tak mempunyai perbendaharaan kata yang cukup dalam hal menjelaskan iman juga tak punya cukup waktu untuk menuliskannya. Iman bukan hanya memberi dampak yang merugikan secara duniawi bagi pemiliknya. Iman bisa membuat seseorang diejek, dibelenggu bahkan dianiaya.
Penulis Ibrani mengangkat fakta kehidupan para hakim-hakim Israel. Kita tahu bahwa Allah mengangkat hakim-hakim untuk menjadi pemimpin Israel setelah kematian Yosua. Tujuan Allah mengangkat hakim-hakim adalah untuk mempertahankan kepemilikan Allah atas Israel dan juga mempertahankan status umat pilihan Allah atas Israel. Para hakim-hakim melaksanakan perintah Allah memimpin umat Allah karena mereka beriman dalam kondisi umat hampir kehilangan iman mereka.
Sejarah Israel pada zaman hakim-hakim adalah sejarah kelam karena selalu saja berulang terjadi kemurtadan masal yang disusul dengan pertobatan masal setelah Allah mengutus hakim. Tetapi dalam rentang panjang perjalanan sejarah Israel, sangat terbukti bahwa Allah sendirilah yang berinisiatif melakukan tindakan untuk menjaga dan menumbuhkan kembali iman umat-Nya. Ada sebagian kecil memilih tetap hidup beriman dan siap menanggung resiko seperti menderita dan teraniaya untuk mempertahankan tetap hidup beriman kepada Allah. Namun sangat dapat disimpulkan bahwa iman selalu membuat umat-Nya hidup berkemenangan. (MT)