Sabtu 27 Juli 2024
BERIMAN DAN BERDOA
Bacaan Sabda : Ibrani 10:19-39
Sabda Renungan : “Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.” (Ibrani 10:22-23)
Setelah menguraikan secara lengkap tentang kasih karunia Allah melalui karya agung-Nya untuk menyelamatkan dan memulihkan hubungan dengan manusia berdosa maka penulis Ibrani mengajak agar kita meresponi Dia dengan benar berdasarkan iman, iman yang benar adalah menghampiri Allah melalui Yesus Kristus. Iman yang benar dapat diartikan dengan datang kepada Allah dengan sungguh-sungguh dan percaya bahwa Dia akan menerima dengan kasih dan kebaikan-Nya. Bila beriman dan mohon pertolongan-Nya, maka dengan kemurahan hati-Nya Dia akan segera menolong. Dan setiap berdoa dengan iman kepada Allah berarti haruslah selalu dalam nama Tuhan Yesus karena persekutuan dengan Allah tercipta karena pengorbanan Yesus Kristus.
Doa tanpa iman kepada Yesus adalah sesuatu kegiatan agama tanpa makna tetapi iman kepada Yesus tanpa doa adalah sesuatu yang terbilang penuh makna tetapi makna yang disia-siakan dan juga makna tanpa kehidupan. Jadi beriman dan berdoa adalah kesatuan yang harus selalu dikorbankan. Berpegang teguh kepada pengakuan dan pengharapan.
Pengakuan adalah merupakan sikap iman kepada Yesus Kristus adalah Tuhan dan juruselamat, hal itu berarti tak akan pernah meragukan kuasa dan kasih-Nya. Sedangkan pengharapan adalah merupakan sikap iman akan kesetiaan Yesus yang sudah berjanji akan selalu menyertai umat-Nya sampai kesudahan alam. Jadi pengakuan akan menghidupkan pengharapan dan pengharapan akan meneguhkan pengakuan.
Doa, pengakuan dan pengharapan tak terpisahkan dari iman. Karena orang benar akan hidup oleh iman (ayat 38). Prinsip mengenai hidup oleh iman ini ditulis berulang-ulang dalam Alkitab, karena suatu sikap pasti dalam berhubungan dengan Allah. Beriman kepada Allah di dalam Yesus Kristus adalah kebenaran penentu dan juga penegas bahwa beriman adalah syarat utama dalam memperoleh hidup dan keselamatan kekal. Karena menuntun hidup senantiasa menghampiri Allah dengan teguh berharap dengan setia. Jadi bila di perjalanan menjauhkan diri dari Kristus dan sengaja melakukan dosa adalah ciri yang kehilangan iman dan Allah pun tidak lagi berkenan kepada-Nya. Hukuman pun akan menjadi bagiannya. (MT)