Rabu 24 Juli 2024
TABUT PERJANJIAN
Bacaan Sabda : Ibrani 9:1-10
Sabda Renungan : “Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian” (Ibrani 9:4)
Untuk menjelaskan keutamaan Perjanjian Baru penulis Ibrani menjelaskan dengan baik upacara keagamaan termasuk fasilitas keagamaan Perjanjian Lama. Salah satunya menjelaskan kemah suci dan juga tabut Perjanjian. Tabut Perjanjian adalah merupakan sebuah peti kudus yang berisikan sebuah buli-buli berisi manna, tongkat Harun dan dua loh baru berisi dasa titah. Semua benda yang ada dalam tabut Perjanjian mempunyai arti yang harus terus dipahami untuk mengingat perbuatan Allah atas umat-Nya.
Buli-buli berisi manna adalah mengingatkan umat atas pemeliharaan Allah. Di padang gurun selama pengembaraan Allah menurunkan manna dari langit untuk menjadi konsumsi umat Israel, selama 40 tahun dalam pengembaraan menuju tanah perjanjian. Mereka tetap terpelihara dengan baik. Jadi dengan mengetahui ada manna dalam tabut perjanjian umat akan selalu menyadari bahwa Allah tetap menjadi pemelihara umat-Nya.
Tongkat Harun adalah peringatan akan perbuatan-perbuatan Allah yang ajaib. Tongkat Harun yang bertunas bukanlah sekedar peristiwa ajaib tetapi merupakan perbuatan ajaib Allah yang memberi kehidupan.
Dua loh batu bertuliskan hukum taurat khususnya 10 perintah Allah adalah mengingatkan umat untuk mengerti dan menghargai hukum Allah sebagai patokan kekudusan untuk hidup umat-Nya. Dalam Perjanjian Lama semua serba mengacu kepada Perjanjian Baru sebagai suatu simbol yang akan menjadi fakta dalam Perjanjian Baru. Yesus datang sebagai penggenapan hukum taurat menjanjikan pemeliharaan Allah dalam bentuk yang berbeda. Umat tidak diperintahkan menunggu berkat turun dari langit tetapi bekerja dan Allah akan memberkati sebagai wujud dari pemeliharaan-Nya.
Kemudian mujizat sebagai perbuatan Allah dapat dialami dan dilakukan orang percaya dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Sedangkan dua loh batu bertuliskan firman Tuhan dapat dinikmati orang percaya dalam pertemuan dengan Yesus karena Yesus adalah Firman yang menjadi manusia. Dalam Yesus Firman dan janji Allah bukan hanya diingat tetapi dinikmati, dipahami dan dilakukan serta dijadikan sebagai norma-norma kebenaran dalam menjalani kehidupan. (MT)