Sabtu 20 Juli 2024
ALLAH TAK MUNGKIN BERDUSTA
Bacaan Sabda : Ibrani 6:1-20
Sabda Renungan : “Karena itu, untuk lebih meyakinkan mereka yang berhak menerima janji itu akan kepastian putusan-Nya, Allah telah mengikat diri-Nya dengan sumpah, supaya oleh dua kenyataan yang tidak berubah-ubah, tentang mana Allah tidak mungkin berdusta, kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat untuk menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita.” (Ibrani 6:17-18)
Kemurtadan atau sikap meninggalkan iman kepada Allah di dalam Yesus Kristus adalah merupakan dosa serius. Hal itu membuat para rasul mengingatkan umat supaya apa pun yang terjadi janganlah murtad. Berbagai kesulitan dan penganiayaan adalah hal yang mungkin saja dialami pengikut Kristus. Tetapi hal itu Tuhan ijinkan untuk menguji iman jadi jangan dijadikan alasan untuk murtad. Faktanya ada jauh lebih banyak terjadi kemurtadan saat situasi menyenangkan daripada situasi menyulitkan. Ada pun alasan murtad adalah dosa serius yang harus dihindari dan dijauhi. Kemurtadan terjadi karena timbulnya keraguan terhadap firman Tuhan itulah sebabnya secara tegas firman Tuhan menyatakan bahwa Firman Tuhan adalah kebenaran karena Allah tidak mungkin berdusta.
Allah tidak mungkin berdusta tentang diri-Nya sebagai pencipta, pemelihara dan pengatur alam semesta. Allah bukan saja menyatakan diri melalui perkataan tetapi juga melalui fakta-fakta yang umum seperti melalui alam, melalui sejarah umat Israel. Selanjutnya Dia tidak berdusta mengenai janji-janji-Nya. Semua janji-janji-Nya sudah digenapi dengan sempurna kepada tokoh-tokoh Alkitab Perjanjian Lama dan fokus janji-Nya itu adalah tentang kedatangan dan karya Yesus sebagai juruselamat dunia. Kejujuran Allah menggenapi janji-janji-Nya bukan saja berlaku kepada tokoh-tokoh Alkitab tetapi juga kepada semua manusia khususnya kepada orang-orang yang percaya kepada-Nya.
Alkitab sebagai Firman Allah adalah kebenaran sejati dan tak ada dusta di dalamnya. Klimaks dari semua janji Allah sesuai dengan firman Tuhan dari Kejadian sampai Wahyu adalah janji-Nya tentang kehidupan dan keselamatan kekal bagi orang yang percaya kepada-Nya dengan setia. Keselamatan yang kekal inilah kehidupan yang sesungguhnya karena hidup di dunia ini hanyalah hidup yang sementara saja. Tetapi kehidupan sementara ini haruslah dijalani secara benar dan tepat karena menentukan untuk kehidupan dan keselamatan yang kekal. Ukuran perjalanan hidup benar atau salah adalah Firman Tuhan dan di luar firman Tuhan adalah merupakan kesalahan. Bila umat yang sudah hidup sesuai firman Tuhan tetapi oleh pengaruh dunia dia meninggalkan kebenaran itulah kemurtadan sebagai dosa serius. (MT)