Jumat 19 Juli 2024
BERDOA DAN TAAT
Bacaan Sabda : Ibrani 5:1-14
Sabda Renungan : “ Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,” (Ibrani 5:7-8)
Ada 2 hal penting yang dilakukan Yesus sebagai manusia tanpa dosa, ditinggalkan menjadi hal yang sangat penting diteladani oleh manusia berdosa yang sudah beroleh keselamatan karena karya kasih pengorbanan-Nya. Dua(2) hal penting yang dimaksud adalah berdoa dan belajar menjadi taat :
- Pertama adalah berdoa. Tuhan Yesus selama berada di bumi sebagai manusia tanpa dosa, Dia mempunyai jam dan kesempatan berdoa secara khusus. Sebagai manusia tanpa dosa tentu Dia mempunyai kekuatan dan tidak mempunyai masalah yang datang dari dalam diri-Nya sendiri. Tetapi Dia tetap berdoa kepada Allah Bapa, karena doa adalah merupakam kesempatan untuk berkomunikasi secara intim dan khusus kepada Bapa. Klimaks kedalaman doa-Nya adalah doa di Getsemani dengan ratap tangis dan keluhan yang sungguh-sungguh. Dia tidak memohon agar Dia terlepas dari penderitaan tetapi agar Bapa memberi kekuatan dalam menghadapi penderitaan. Hal itu merupakan sikap dalam doa-Nya ketika berkata kehendakMulah yang jadi. Dalam hal ini Yesus menyatakan bahwa berdoa bukanlah mengedepankan kehendak sendiri melainkan mengutamakan dan berserah kepada kehendak Bapa. Jadi Yesus adalah merupakan teladan sempurna dalam hal berdoa.
- Kedua adalah belajar menjadi taat. Taat kepada Tuhan bukanlah pilihan melainkan perintah untuk dilakukan (1 Petrus 1:14) Tetapi taat atau menjadi taat adalah nilai yang dapat dicapai melalui belajar. Kita perlu melihat fakta yang dijalani oleh Yesus. Sekalipun Dia adalah Anak atau Putra Tunggal Allah yang kudus Dia belajar taat melalui penderitaan-Nya. Penderitaan, kesulitan godaan adalah merupakan alat uji ketaatan. Yesus menjalani berbagai berbagai penderitaan dan godaan adalah merupakan hal-hal yang dijalani-Nya sebagai keadaan yang Ia jadikan menjadi sarana untuk belajar taat kepada Allah Bapa. Yesus melewati semuanya tanpa kekalahan dan tanpa berbuat kesalahan. Hasilnya Dia terbukti taat. Bila Yesus saja belajar menjadi taat kita sebagai pengikut-Nya hendaklah juga belajar menjadi anak-anak yang taat kepada-Nya dengan hidup sesuai dengan Firman atau kehendak-Nya. Jadi bila kesulitan menerpa segera jadikan menjadi sarana belajar taat. (MT)