Rabu 17 Juli 2024
PERHENTIAN KEKAL
Bacaan Sabda : Ibrani 4:1-13
Sabda Renungan : “Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorang pun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.
Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.” (Ibrani 4:11-12)
Tujuan yang hendak dicapai pengikut Kristus adalah tiba di tempat perhentian kekal yaitu surga. Tapi untuk tiba di sana adalah menjalani kehidupan panjang yang tetap bertekun dalam iman. Bertekun dalam iman berarti terus-menerus mendekatkan diri kepada Allah dengan keteguhan hati setia menjadi pengikut Kristus kendatipun cobaan dan godaan menghadang berusaha menjauhkan hidup dari Allah perhentian abadi sebagai perhentian terakhir adalah perhentian sejati karena berhenti dari segala kegiatan dan pergumulan dunia. Paling mengena dalam hati orang percaya pada situasi itu atau saat Firman ini diberikan berhenti dalam menderita penganiayaan. Saat berhenti dari segala sesuatu hal yang sukar itu mulailah mengambil bagian dalam situasi surga yang disediakan Allah. Perhentian abadi itu adalah tujuan dan tujuan itu tercapai bila hidup di dunia ini dijalani sesuai petunjuk yang benar yaitu firman Tuhan.
Allah memberikan Firman-Nya dengan harapan tidak ada umat-Nya yang gagal sampai ke tempat perhentian abadi itu. Perlu ketekunan dalam usaha memasuki surga abadi. Rasul Paulus menyatakan agar semua orang percaya berlari-lari menuju tujuan tersebut Filipi 3:13-14 dan berpegang teguh kepada firman Allah serta tekun berdoa. Sikap kepada firman Allah menentukan sampai atau gagal menuju surga abadi. Firman yang diumpamakan sebagai pedang bermata dua. Bukan hanya bermata dua tetapi tajam menusuk sampai ke dalam hati sanubari. Artinya Firman itu adalah standar yang sangat benar, pasti dan tepat sehingga mengetahui pikiran dan motivasi kita benar atau salah. Bermata dua artinya berbicara kepada semua orang percaya dan orang percaya pun membicarakannya kepada orang lain.
Kemudian saat kita mengingatkan orang lain dengan menggunakan firman Tuhan kita pun sedang mengingatkan diri kita sendiri. Firman Tuhan seperti pedang bermata dua juga mengandung pengertian bahwa Firman itu menyelamatkan tetapi juga menghukum. Bila mentaati dan melakukan akan selamat tetapi bila melawan akan terhukum. Bila taat dan melakukan akan sampai ke tempat perhentian tetapi bila melawan dan melanggar akan gagal menuju perhentian kekal sebab itu tanggapi Firman secara benar dan tepat karena membuat diri dengan Yesus semakin dekat. (MT)