Selasa 16 Juli 2024
TAAT DAN SETIA KEPADA YESUS
Bacaan Sabda : Ibrani 3:1-19
Sabda Renungan : “Dan Musa memang setia dalam segenap rumah Allah sebagai pelayan untuk memberi kesaksian tentang apa yang akan diberitakan kemudian, tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan.” (Ibrani 3:5-6)
Sikap Musa kepada rumah Allah ditulis untuk menunjukkan sikap Kristus kepada umat-Nya. Israel menunjukkan sikap sungguh-sungguh menjaga kekudusan kemah suci sebagai simbol pertemuan Allah dengan umat. Selama kepemimpinannya Musa mengutamakan terbangunnya hubungan Allah dengan umat sehingga dia sangat keras dan tegas melawan semua kegiatan umat yang mengarah kepada penyembahan berhala. Sikap kesetiaan Musa dihubungkan dengan kasih dan kesetiaan Yesus Kristus kepada Allah bapa dalam melaksanakan tugas untuk menyelamatkan manusia berdosa.
Kemudian berdasarkan kesetiaan-Nya maka penulis juga berpesan kepada pengikut Kristus untuk hidup setia berpegang kepada kepercayaan dan pengharapan kepada Kristus. Seruan untuk tetap setia pada zaman itu dilatarbelakangi semakin banyaknya pengikut Kristus kembali kepada keyahudian karena beratnya aniaya kepada para pengikut Kristus yang setia. Jadi seruan untuk tetap setia ini adalah merupakan himbauan untuk terus mempertahankan iman yang menyelamatkan dengan setia kepada kristus. Jadi ada himbauan bahwa keselamatan kita adalah keselamatan bersyarat walaupun kasih Kristus adalah kasih yang tidak bersyarat. Syarat utamanya adalah tetap setia kepada Kristus. Jadi kesetiaan kepada Kristus itu bukan hanya sekedar tetap percaya kepada-Nya tetapi tetap bertekun berharap dan membangun hubungan dengan-Nya.
Teguh berpegang kepada-Nya juga adalah teguh berpegang pada Firman-Nya. Saat kita membaca Alkitab kita bukanlah mempelajari konsep berpikir penulis seperti Matius, Yohanes dan Paulus serta penulis lainnya melainkan ingin mengenal Allah dan mengetahui kehendak Allah. Mengenal Allah adalah pengenalan terpenting dan mengetahui kehendak Allah adalah pengetahuan tertinggi. Dan saat kita membaca Alkitab hendaklah memposisikan diri sebagai pendengar yang baik karena sedang mendengar firman Tuhan. Dalam mendengar firman Tuhan hendaklah juga dengan hati yang siap memahami kehendak Tuhan untuk siap dan setia melakukan. Ada banyak godaan untuk tak melakukan tetapi teguhkanlah hati untuk taat dan setia. (MT)