Selasa 09 Juli 2024
KETELADANAN PEMIMPIN
Bacaan Sabda : Titus 2:1-15
Sabda Renungan : “Dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu, sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita.” (Titus 2:7-8)
Rasul Paulus sangat selektif dalam mengangkat para pelayan gereja. Itulah sebabnya dia memberi syarat-syarat yang harus ada pada para pelayan. Ada hal-hal karakter buruk yang tidak boleh ada dalam diri para pelayanan Tuhan kemudian ada karakter baik dan benar yang jutru dikejar dan dibangun. Karena nasehat yang diberikan kepada Titus untuk membina kehidupan kerohanian jemaat cukup detail agar jemaat atau anggota gereja lokal mempunyai kelebihan yang baik dan benar dari masyarakat umum.
Titus ditugaskan untuk menasehati laki-laki tua dan perempuan tua dalam komunitas orang-orang percaya. Laki-laki tua haruslah hidup sederhana dan bijaksana serta mampu mengendalikan diri sendiri. Nasehat ini diberikan karena ada kecenderungan para bapa-bapa yang sudah mapan secara ekonomi hidup sembrono dan biasanya hidup bermabuk-mabukan yang saat itu diartikan sebagai kemewahan. Akibatnya sangat tidak bijaksana karena tak mampu menguasai diri sendiri.
Pada saat itu dianggap wajar secara umum. Itulah sebabnya komunitas orang percaya haruslah dinasehati agar tampil berbeda dari masyarakat umum. Dia juga harus menasehati perempuan-perempuan tua agar hidup beribadah dan bijaksana dalam berbicara serta menjadi penasehat yang baik. Dan perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya.
Kemudian para anak muda hidup terpimpin karena mampu menguasai keinginannya. Tentu bagi Titus hal ini tidak mudah karena dia masih muda. Itulah sebabnya rasul Paulus menasehatinya agar lebih dulu mempraktekkan kehidupan benar dan baik sesuai dengan pengajaran dan nasehatnya.
Dengan kata lain haruslah sanggup memberi keteladanan sebelum memberi wejangan. Haruslah sanggup mempraktekkan sebelum mengajarkan. Haruslah bersungguh-sungguh melakukan sebelum mengajarkan. Hal-hal ini bukanlah berlaku hanya untuk Timotius dan Titus pada zamannya, tetapi berlaku untuk semua hamba Tuhan sepanjang zaman. Tidak mudah? Betul. Tetapi bila ada keinginan mulia pasti dapat dilakukan. (MT)