Senin 08 Juli 2024
TIGA KEMAMPUAN PELAYANAN TUHAN
Bacaan Sabda : Titus 1:1-16
Sabda Renungan : “Dan berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya. Karena sudah banyak orang hidup tidak tertib, terutama di antara mereka yang berpegang pada hukum sunat. Dengan omongan yang sia-sia mereka menyesatkan pikiran.” (Titus 1:9-10)
Sama seperti surat kiriman Paulus ke Timotius surat kiriman ke Titus pun adalah surat penggembalaan dan surat pribadi Paulus kepada pembantu mudanya. Tujuan rasul Paulus salah satunya adalah memberi penjelasan mengenai peraturan-peraturan gereja yang harus ditaati dalam pelayanan. Titus adalah merupakan kerabat kerja Paulus di Kreta. Ada banyak peraturan yang bersifat umum seperti syarat-syarat yang harus dimiliki oleh semua orang percaya yang terlibat dalam pelayanan gereja.
Para pelayan Tuhan bukan hanya memenuhi standar yang umumnya untuk semua orang percaya tetapi harus memiliki tiga kemampuan :
- Kemampuan pertama adalah berpegang teguh kepada kesaksian 12 orang rasul yaitu 12 murid Yesus yang menjadi rasul ditambah rasul Paulus. Rasul Paulus adalah merupakan satu-satunya rasul yang secara murni meneladani 12 murid Yesus sehingga cukup terhisab sebagai rasul yang ambil bagian dalam pengakuan iman rasuli. Kesaksian Paulus melalui kehidupan dan pengajarannya bersesuaian dengan kesaksian rasuli.
- Kemampuan kedua adalah berkompeten untuk mengajar, memberi motivasi dan juga menasehati umat berdasarkan firman Tuhan. Dalam hal ini mengajar bukan saja hanya memberi informasi tetapi memberi keteladanan, memotivasi bukan saja memberi dorongan tetapi menunjukkan semangat dan kesetiaan dan menasehati bukan saja memberi pengarahan dengan kalimat-kalimat indah dan benar tetapi mempraktekkan keindahan dan kebenaran hidup.
- Kemampuan ketiga adalah menguji ajaran yang salah dan memberi koreksi terhadap pengajaran dan ajaran yang menyimpang dari kebenaran. Orang yang diuji dan dikoreksi biasanya akan menolak dan berusaha membuktikan dirinya sudah benar dan tak perlu dikoreksi, Tentu ujian terakhir adalah melihat perbuatannya apakah bersesuaian dengan fiman Tuhan. Kemudian harus mampu meyakinkan orang percaya yang lain bahwa para penolak koreksi itu benar-benar salah dan tak patut dipercaya dan diikuti.
Hal ini menjelaskan bahwa ikut serta dalam pelayanan gereja adalah hal mulia dan serius sehingga harus sungguh-sungguh dan terus menerus belajar. (MT)