Minggu 07 Juli 2024
KESETIAAN PAULUS
Bacaan Sabda : II Timotius 4:9-22
Sabda Renungan : “Tuhan menyertai rohmu. Kasih karunia-Nya menyertai kamu!” (II Timotius 4:22)
Kalimat singkat sebagai pesan terakhir Rasul Paulus ini layak dicamkan dalam hati. Dan ini merupakan kalimat dan perkataan Paulus yang dicatat dalam Alkitab dan layak dijadikan sebagai firman Tuhan. Paulus menulis saat dia sedang menunggu giliran hukuman mati sebagai syahid di penjara Roma. Tentu dalam pandangan sekuler bahwa kematian Paulus merupakan suatu kegagalan karena mati secara tidak terhormat. Memang segala kehormatan dan harta duniawi telah ditinggalkan Paulus selama 30 tahun demi Kristus yang mengasihi dan dikasihinya. Selama 30 tahun itu yang diperoleh Paulus adalah merupakan penderitaan akibat kebencian dari bangsanya sendiri. Pelayanannya telah menghasilkan berdirinya banyak gereja. Tetapi ada banyak gereja yang meninggalkannya karena tidak setia pada iman rasuli seperti yang selalu diperjuangkan oleh Rasul Paulus. Pada akhir-akhir di penjara Roma banyak sahabat telah meninggalkannya mereka semua pergi kecuali Lukas (ayat 11, 16).
Dalam fakta nyata menghadapi hukuman mati tanpa pengadilan yang sesungguhnya dapat membuktikan bahwa dia tidak bersalah dihadapinya dengan tabah. Paulus tidak menunjukkan penyesalan sama sekali, dia menyongsong kematiannya dengan sukacita karena tidak hanya sudah tepat setia sampai mati mengikuti dan melayani Kristus. Saat menyongsong kematiannya Rasul Paulus menyempatkan diri memberkati umat Tuhan sepanjang masa.
Setelah hampir 2.000 tahun dampak kehidupan Rasul Paulus adalah terbesar kepada gereja. Dampak kehidupan Rasul Paulus sangat membuat kemajuan pada peradaban manusia jauh melebihi dampak kekuasaan politik dan para penyandang kekuasaan besar dunia yang pernah ada. Surat-surat kirimannya menjadi bagian dari kitab suci karena setelah dibaca dan dipelajari secara berulang-ulang sungguh mengandung kebenaran mutlak tanpa kesalahan. Kehidupan hingga sampai kematian Paulus terisi dengan nilai-nilai kekekalan yang tak akan berakhir.
Kematian Rasul Paulus bukan mengakhiri semua hasil. Faktanya Allah memakai kesetiaan Paulus menjadi alat di tangan Allah menjadikan semakin banyak orang percaya. Sudah dapat dipastikan bahwa lebih banyak orang datang kepada Yesus karena kesetiaan Paulus daripada saat dia masih hidup. Kesetiaan Paulus akan menjadi kesaksian Paulus setelah mati yang sangat berdampak bagi peradaban manusia dan pertumbuhan gereja. (MT)