Kamis 04 Juli 2024
PRAJURIT KRISTUS
Bacaan Sabda : II Timotius 2:1-26
Sabda Renungan : “Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain. Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus. ” (II Timotius 2:2-3)
Rasul Paulus sudah mengetahui bahwa waktunya bertemu Bapa di keabadian untuk menikmati kebahagiaan kekal sudah sangat dekat. Dia menulis surat kiriman terakhirnya adalah merupakan nasehat terakhir sebagai pemberian tongkat estafet pemberitaan Injil kepada Timotius. Rasul Paulus bukan hanya berhasil dan setia memberitakan Injil tetapi berhasil juga menurunkan semangatnya kepada Timotius generasi penerusnya. Dan dia pun menasehati Timotius melakukan hal yang sama dengan mulai mempercayakan pelayanan kepada generasi berikutnya yang bisa dipercaya.
Kalimat yang sangat menggugah semangat Timotius adalah pesan penting Paulus: jadilah prajurit Kristus yang militan dan siap menderita. Jadilah olahragawan yang disiplin dan taat aturan dan jadilah petani yang sabar dan tidak pernah menyerah :
- Prajurit Kristus yang militan dan siap menderita adalah gambaran kehidupan yang sudah dilewati oleh Paulus selama berada di kapal menuju Roma adalah merupakan perjalanan panjang dalam pengawasan prajurit Roma. Dia dapat melihat kemilitanan prajurit dan juga penderitaan dalam melakukan tugas. Dia menghubungkan dengan diri sendiri sehingga dia pun menasehati semua penduduk Kristus siap menanggung dan menjalani hal yang sama. Bukan sebagai prajurit Romawi melainkan prajurit Kristus.
- Menjadi olahragawan yang disiplin dan taat aturan. Rasul Paulus melihat fakta para rasul palsu yang tidak memahami disiplin ilmu teologia sehingga secara sembrono memberikan ajaran yang bertentangan dengan firman Tuhan kemudian tidak taat asas dan aturan sehingga hidupnya jauh dari kekudusan dan kesalehan jadi haruslah mempunyai kompetensi melalui pengetahuan dan kelakuan seperti yang dicontohkan oleh Rasul Paulus.
- Jadilah petani yang sabar dan tidak pernah menyerah. Kembali Rasul Paulus mengungkapkan pengalamannya sebagai pelayan Kristus dan pemberita Injil. Dia sabar menghadapi berbagai rintangan dan tak menyerah. Bila terjadi kegagalan tidak berhenti tetapi coba lagi.
Mempelajari pengalaman pelayanan Rasul Paulus seharusnya semua hamba tuhan akhir zaman harus penuh syukur karena faktanya sangat banyak kemudahan yang dialami dalam pelayanan. (MT)