Senin 27 Mei 2024
BERSAMA MENGALAHKAN IBLIS
Bacaan Sabda : Filipi 1:27-30
Sabda Renungan : “Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil” (Filipi 1:27)
Kesatuan Roh dapat diartikan sama-sama hidup dengan cara yang berkenan kepada Tuhan, sama-sama berdiri teguh dalam satu iman dan satu tujuan, dan sama-sama berjuang bahu membahu untuk memberitakan dan membela Injil terhadap orang-orang yang menjadi seteru salib Kristus. Dengan sikap bersukacita rasul Paulus menjelaskan bahwa untuk mewujudkan kesatuan Roh ada tiga hal penting dan prinsip untuk memperjuangkan dan sekaligus untuk mengembangkannya :
- Prinsip pertama adalah harus konsekuen. Rasul Paulus mengingatkan bahwa Filipi sebagai jajahan Romawi dilindungi oleh undang-undang Romawi jadi haruslah menjadi warga yang taat undang-undang Romawi secara konsekuen. Tetapi gereja juga adalah orang-orang dunia atau hidup di dunia tetapi sekaligus jajahan sorgawi. Jadi harus juga secara konsekuen bersikap sebagai warga negara sorgawi. Dengan demikian haruslah selalu membenahi hidup agar tetap hidup berpadanan dengan panggilan sorgawi.hal itu berarti hidup layak dan berkenan kepada-Nya. Jadi setiap hari sesungguhnya orang percaya harus berjuang melawan iblis yang selalu konsisten menggoda dan menjatuhkan pengikut Kristus. Senjata yang paling ampuh untuk mengalahkan iblis adalah hidup berpadanan dengan kebenaran dan kehendak Allah.
- Prinsip kedua adalah kerjasama secara konsisten. Rasul Paulus menggunakan istilah politik dalam hal konsekuen tetapi dia menggunakan istilah atletik dalam hal kerjasama. Dia memberi ilustrasi atletik untuk menjelaskan bahwa gereja adalah merupakan pekerjaan suatu tim. Dan hanya tim yang harmonis dan solidlah yang mampu meraih kemenangan. Pada waktu itu terjadi perpecahan kecil di gereja Filipi dampak dari pertikaian dua orang wanita yang tidak cocok. Hal itu menimbulkan perpihakan ada pihak Euodia dan ada pihak Sintikhe. Untungnya gereja mendengar nasihat rasul Paulus sehingga kerjasama terjalin dan pertikaian terhentikan.
- Prinsip ke-tiga adalah kepercayaan. Kepercayaan di sini berarti percaya kepada campur tangan Allah, percaya diri dan mempercayai teman kerja dalam satu tim. Dalam hal ini perlu fokus bahwa semua orang percaya sama-sama bertempur sebagai tanda keselamatan untuk bersama mengalami penyertaan Kristus. Juga pergumulan bersama adalah hal yang istimewa karena bersama menghadapi untuk kemuliaan Tuhan. Kita pun sama-sama bergumul, jangan pernah merasa bergumul sendiri, karena hal itu menyenangkan iblis. (MT)