Sabtu 11 Mei 2024
SALAH KARENA TAKUT
Bacaan Sabda : Galatia 6:11-28
Sabda Renungan : “12Mereka yang secara lahiriah suka menonjolkan diri, merekalah yang berusaha memaksa kamu untuk bersunat, hanya dengan maksud, supaya mereka tidak dianiaya karena salib Kristus. 15Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya.” (Galatia 6:12, 15)
Dalam salam-salam terakhir dari surat kiriman rasul Paulus kepada jemaat Galatia memberi kesan bahwa, salam terakhirnya menyimpulkan betapa haruslah semua orang percaya siap menghadapi kemungkinan terburuk. Sebagai resiko atas pilihan hidup menjadi pengikut Kristus. Karena ternyata para pengajar yang tidak sesuai dengan pengajaran para rasul sejati, adalah usaha untuk menghindar dari resiko sebagai pengikut Kristus. Untuk terhindar dari aniaya di Galatia maka haruslah menyesuaikan diri dengan keyahudian. Rupanya di Galatia penganiayaan bersumber dari pengaruh orang Yahudi. Jadi para rasul palsu mendasari pengajarannya dari rasa ketakutan bukan dari hasil pendalaman mereka terhadap firman Tuhan, jadi sangat tidak layak untuk diikuti.
Rasul Paulus menyatakan disunat atau tidak disunat bukanlah hal yang penting. Itu artinya disunat bukanlah mengubah status atau kehidupan iman seseorang, tidak disunat pun bukanlah pertanda bahwa seseorang itu lebih baik dan lebih dekat kepada kehidupan iman Kristen. Disunat oke, tidak Disunat pun oke karena tidak memberi dampak kepada kehidupan rohani. Tetapi bila berhubungan dengan iman seperti ritual keagamaan tahunan yang dilakukan orang Yahudi tentu harus ada ketegasan untuk menolaknya karena ada hubungannya dengan iman.
Rasul Paulus melanjutkan bahwa yang penting adalah menjadi ciptaan baru. Sebab itu seluruh orang percaya hendaklah fokus kepada yang penting walaupun tidak perlu menyepelekan yang lain. Pemahaman keyahudian itu tetap diperlukan agar punya kesempatan untuk mengadakan pendekatan dan mengkomunikasikan Injil kepada mereka. Semua orang percaya hendaklah memberi diri dipimpin oleh standar hidup baru yaitu hidup sebagai pengikut Kristus sejati. Rasul Paulus sangat banyak dan tegas mengkritisi keyahudian atau ke Israel yang tetap diyakini sebagai umat pilihan Allah tetapi dalam doa berkatnya dia menyatakan turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat atas mereka dan atas Israel milik Allah.
Dalam hal ini sangat jelas bahwa rasul Paulus tidak menjadi berhenti memberkati umat Israel, karena dia tetap menghormati keputusan dan pilihan perorangan. Rasul Paulus dapat menempatkan kesalahan pada tempatnya. Dia tidak membabi buta menyalahkan orang Yahudi, karena dia tahu bahwa yang melakukan kesalahan bukan semua melainkan hanya bagian terkecil. (MT)