Senin 29 April 2024
MENERIMA YANG LEMAH, MENSYUKURI YANG KUAT
Bacaan Sabda : 2 Korintus 9:1-15
Sabda Renungan : “Dan oleh sebab kamu telah tahan uji dalam pelayanan itu, mereka memuliakan Allah karena ketaatan kamu dalam pengakuan akan Injil Kristus dan karena kemurahan hatimu dalam membagikan segala sesuatu dengan mereka dan dengan semua orang” (2 Korintus 9:13)
Jemaat Korintus mempunyai banyak kekurangan yang perlu dibenahi, sehingga berbagai kritik yang dilancarkan Paulus secara pasti berhasil memperbaiki kekurangan mereka. Tetapi rasul Paulus tidaklah menutup mata akan fakta adanya kekuatan dan kebaikan yang dimiliki jemaat Korintus. Rasul Paulus membanggakan jemaat-jemaat di Makedonia oleh kemurahan hati mereka tetapi juga membanggakan jemaat Korintus kepada Makedonia atas kehidupan nilai Kristen dalam hal kemurahan hati yang sama. Akan berbagai kebaikan jemaat Korintus yang tentu saja dilakukan bagian terbesar dari umat Allah rasul Paulus menyatakan bahwa mereka telah tahan uji.
Gereja sepanjang zaman selalu mempunyai pola yang sama yaitu mempunyai kelemahan dan kekurangan. Semua pelayan Tuhan hendaklah bersikap jujur terhadap kenyataan ini. Kelemahan dan kekurangan haruslah dibenahi dengan kata lain haruslah ada usaha yang sungguh-sungguh untuk memperbaikinya. Bila ada kesungguhan hati dan tekad yang bulat tak ada hal-hal yang buruk yang tidak bisa dibenahi dan diperbaiki. Jadi jauhkan sikap masa bodoh terhadap kekurangan.
Kemudian semua hamba dan pelayan Tuhan tak boleh berpuas diri saja terhadap kekuatan dan kelebihan yang dimiliki oleh jemaat. Tentu harus bersyukur dan memuliakan Allah, tetap saja harus ada usaha untuk meningkatkannya jangan sampai rasa puas membuat berhenti. Konsep terus meningkatkan yang sudah baik supaya semakin baik, yang sudah maju supaya semakin maju adalah merupakan konsep dalam pelayanan rasul Paulus sehingga dia menulis surat kirimannya kepada jemaat-jemaat. Dia mengkritik kesalahan tetapi tidak lupa juga memuji segala kebaikan dan kelebihan. Dia memuji nilai-nilai hidup, baik dan benar yang dilakukan jemaat Korintus walaupun tidak perlu menutup mata terhadap kesalahan-kesalahan mereka. Sebagian jemaat Korintus mempunyai umat yang tidak setia kepada Injil oleh ketidakpahaman atas kebenaran, tetapi juga mempunyai umat yang sangat teguh dengan pengakuan yang benar terhadap Injil.
Semua jemaat lokal selalu mempunyai kondisi iman dan hidup ketaatan kepada Firman, yang sangat beragam. Hal itu hendaklah diterima sebagai kekuatan bukan kelemahan. Mengapa demikian? Karena hal itu memberi kesempatan kepada yang kuat untuk terus bertumbuh. Rasul Paulus memberi petunjuk agar semua orang percaya dalam gereja lokal hidup saling mengasihi dan saling menguatkan. (MT)