Minggu 28 April 2024
MEMBERI SEBAGAI WUJUD KASIH
Bacaan Sabda : 2 Korintus 8:1-24
Sabda Renungan : “Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia. Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.” (2 Korintus 8:1-2)
Surat Rasul Paulus kepada jemaat Korintus yang kedua ini ditulis pada situasi gereja secara keseluruhan sedang tidak baik-baik saja. Masih terjadi penganiayaan, bermunculannya pengajaran-pengajaran yang palsu. Hal itu berakibat lemah secara ekonomi dan juga terjadi kebingungan bagi sebagian pengikut Kristus. Tetapi dalam kondisi yang kurang baik ini kebenaran secara menyeluruh harus terus diberitakan dan diperjuangkan.
Nilai-nilai kehidupan Kristiani tidak boleh ada yang disepelekan. Salah satu nilai kehidupan yang sangat tidak populer saat itu adalah nilai kemurahan hati atau kerelaan dan sukacita untuk memberi. Rasul Paulus mengangkat jemaat-jemaat di wilayah Makedonia sebagai contoh dan teladan dalam memberi karena:
- Jemaat-jemaat di Makedonia ini tetap mempunyai semangat memberi walaupun diterpa berbagai penderitaan. Berbagai kesulitan tidak menghentikan mereka untuk mengumpulkan sumbangan kepada jemaat-jemaat lain khususnya jemaat di Yerusalem yang sedang diterpa kesulitan ekonomi.
- Jemaat di Makedonia memberi walaupun kondisi mereka terkategorikan sebagai jemaat yang sangat miskin. Itulah sebabnya rasul Paulus menyatakan bahwa mereka memberi melalui kemampuan mereka. Jemaat-jemaat di Makedonia mengetahui bahwa memberi hendaklah dengan hati yang rela dan sesuai dengan kemampuan. Tentu tidak ada niatan mereka untuk menentang konsep memberi sesuai dengan firman Tuhan. Hal itu mereka lakukan karena iman dan kasih mereka jauh lebih besar dari penderitaan dan kesulitan yang sedang mereka hadapi.
- Jemaat di Makedonia kaya akan kemurahan. Mereka boleh miskin secara harta tetapi kaya secara jiwa. Wujud kekayaan jiwa mereka adalah tetap berkemurahan kepada orang-orang yang membutuhkan pertolongan mereka.
Jadi boleh dipastikan bahwa kasih mereka kepada Allah jauh lebih besar dari penderitaan akibat penganiayaan, kasih mereka kepada sesama jauh lebih penting dari kebencian sesama kepada mereka dan kasih mereka kepada pekerjaan Allah jauh lebih besar dari berbagai hambatan yang mereka terima. Jadi melalui pembacaan Firman hari ini sangat nyaring berkesan kepada semua umat Tuhan, teruslah bangun kasih kepada Allah, kasih kepada sesama dan kasih kepada pekerjaan Allah sehingga yang terjadi adalah hidup semakin kuat dan tangguh. (MT)