Jumat 26 April 2024
HIDUP DI DALAM KRISTUS
Bacaan Sabda : 2 Korintus 6:1-18
Sabda Renungan : “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?” (2 Korintus 6:14)
Dalam terang Perjanjian Baru manusia dibagi menjadi 2 bagian yaitu manusia di dalam kristus dan manusia di luar Kristus. Manusia dalam Kristus adalah mereka yang menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamatnya. Standar kebenaran bagi mereka adalah firman Tuhan. Berbeda dengan orang di luar Tuhan. Mereka adalah penolak Kristus dan standar kebenaran bagi mereka sangat beragam yang pasti bukanlah firman Tuhan. Dan kedua kelompok ini adalah merupakan pasangan yang tidak seimbang dan mempunyai perbedaan yang sangat besar. Jadi orang dalam Kristus tidak tepat bermitra dengan orang-orang di luar Kristus bila berhubungan dengan hal-hal yang prinsip dalam hidup. Contohnya dalam membangun rumah tangga atau dalam perkawinan sebaiknya dijauhi karena mereka menjadi pasangan yang tidak seimbang atau sangat bertentangan sehingga akan mendatangkan kesulitan ke depan dalam menjalani kehidupan. Tetapi hubungan antar kedua golongan manusia ini tentu tak terhindari dalam hidup bermasyarakat.
Selanjutnya hubungan tetap terjaga jangan sampai terjalin semakin mendalam, tentu saja dalam kasus-kasus khusus dalam memberi dampak dan kesaksian hidup. Jadi hubungan orang di dalam Kristus dengan orang diluar Kristus seharusnya terjalin seperlunya atau sejauh kebutuhan yang diperlukan saja yang berkaitan dengan hubungan sosial dan ekonomi saja, atau untuk memberi kesaksian untuk membuka jalan keselamatan bagi mereka.
Rasul Paulus mengkontraskan hubungan orang dalam Kristus dengan di luar Kristus bagaikan hubungan bait Allah dengan berhala. Argumentasi rasul Paulus ini memberikan ketegasan bahwa bait Allah dan bait Roh Kudus jangan diberi ruang oleh roh jahat. Dalam Alkitab sangat jelas dan terus terang menyatakan bahwa berhala selalu melambangkan roh-roh jahat dan roh-roh dunia. Bentuk dosa dan kenajisan dalam Perjanjian Lama mendirikan berhala dalam bait Allah.
Jadi sangat buruk bila orang di dalam Kristus menajiskan tubuh yang adalah kediaman Roh dengan cara mengijinkan roh-roh jahat masuk kedalamnya. Itulah sebabnya firman Tuhan menyarankan agar orang di dalam Kristus memisahkan diri dari orang di luar Kristus. Pemisahan ini merupakan tuntutan Allah yang perlu terjadi secara terus menerus. Tujuan pemisahan ini agar orang yang hidup dalam Kristus lebih sungguh-sungguh membangun hubungan intim dengan Allah. (MT)