Rabu 24 April 2024
HARTA SORGAWI DALAM BEJANA
Bacaan Sabda : 2 Korintus 4:1-18
Sabda Renungan : “Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa.” (2 Korintus 4:7-8)
Orang sangat sulit percaya kepada Yesus untuk memperoleh keselamatan karena pikiran mereka sudah dikuasai oleh ilah zaman ini. Ilah zaman ini adalah istilah untuk iblis yang sudah sangat mempengaruhi dan berdampak kepada konsep berpikir dan cara kerja manusia. Tetapi orang percaya harus paham bahwa kuasa iblis bisa dikalahkan. Syaratnya adalah tunduk kepada Yesus, bila tidak, maka akan tetap berada dalam pengaruh iblis. Iblis akan tetap berusaha membutakan manusia terhadap kebenaran.
Untuk mematahkan kuasa iblis itu Yesus memberi sarana yaitu tekun berdoa dan tetap bersemangat menyuarakan Injil kebenaran. Hal itu sangat penting karena pada hakekatnya orang percaya itu lemah yang digambarkan rasul Paulus sebagai bejana. Bejana tanah liat yang oleh berbagai tekanan dapat mengalami kesedihan, kelemahan dan kebingunan serta ketakutan. Tetapi perjalanan hidup pengikut Kristus bukan saja mengandalkan bejana tanah liat yang rapuh melainkan harta surgawi yang ada dalam bejana tanah liat itu.
Sangat tepat bila orang-orang Kristen digambarkan sebagai bejana-bejana tanah liat. Gambaran ini memberi pengertian bahwa orang-orang kristen dibentuk oleh tangan Allah seperti bejana tanah liat yang dibentuk oleh tangan penjunan. Kemudian bejana tanah liat itu tak punya arti yang optimal tanpa ada sesuatu yang ditaruh didalamnya. Bila dihubungkan dengan pengikut Kristus berarti letak kekuatan bukanlah pada orang percaya melainkan pada Kristus.
Rasul Paulus mengatakan Kristus sebagai harta surgawi yang ada dalam diri para pengikut Kristus itu. Kekristenan tetap juga bukanlah menghilangkan kelemahan bukan juga memanifestasikan kekuatan tetapi membukti-nyatakan kuasa Kristus dalam hidup melalui kemenangan atas semua penderitaan sebagai bukti bersama dengan kristus akan hidup dari kemenangan menuju kemenangan agar hidup lebih dari pemenang dalam segala perkara. Kemudian melalui kemenangan dan berbagai kesusahan membuka peluang untuk mengalami kasih karunia dan kuasa Allah
Ada kalanya keadaan lahiriah begitu suramnya sehingga tidak punya kemampuan untuk menahan karena sumber daya manusiawi sudah habis. Pada saat itulah harta surgawi dalam bejana tanah liat yang lemah atau sumber daya Allah dicurahkan untuk membesarkan hati dan membangkitkan iman, karena Allah tidak pernah meninggalkan umat-Nya. (MT)