Selasa 23 April 2024
FIRMAN MEMBERI KEMENANGAN
Bacaan Sabda : 2 Korintus 3:1-18
Sabda Renungan : “Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.” (2 Korintus 3:17-18)
Firman yang tersurat dan firman yang tersirat sama-sama Firman yang hidup yang memberkati orang. Hukum yang tersurat mematikan tetapi roh menghidupkan. Roh yang menuntun yang membuat firman itu hidup dalam hati dapat juga disebut Firman yang tersirat walaupun dalam pengertian khusus yang tak benar bila diartikan secara harafiah. Firman yang tersirat adalah Firman hidup yang terpatri dalam hati oleh karya Roh Kudus. Jadi Firman yang tersirat itu tidak bertentangan dengan firman yang tersurat. Bila bertentangan sudah pasti itu bukanlah Firman.
Di bawah terang perjanjian baru Firman itu diteguhkan oleh karya Kristus dalam hati bukan pada loh batu. Orang percaya memiliki firman Allah dalam hati melalui kuasa Roh Kudus sehingga Firman bukan hanya dihafal dan dimengerti tetapi lanjut dengan mentaati. Itulah sebabnya di mana ada roh Allah di situ ada kemenangan. Kemenangan tidaklah terjadi secara otomatis tetapi karena roh Allah menuntun untuk sungguh-sungguh mentaati Firman Allah. Di mana ada roh Allah di situ ada kemerdekaan. Tentu dalam pengertian bukan saja adanya roh Allah, tetapi karena diberi keleluasaan kepada roh Allah menyatakan kuasanya. Bila diberi keleluasaan kepada roh Allah berkarya maka akan terjadi kebebasan karena bersatunya Kristus dengan orang percaya. Di mana roh Allah diberi keleluasaan untuk berkarya akan terjadi pembebasan dari perhambaan dosa. Pembebasan yang disediakan oleh Kristus bukan kebebasan melakukan apa saja yang diinginkan tetapi Kebebasan untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan para pengikut Kristus.
Pembebasan Kristen adalah memerdekakan orang percaya untuk melayani Allah dan sesama sebagai wujud mengasihi Allah dan sesama. Dalam persekutuan dengan Kristus sebagai karya Roh Kudus membuat orang-orang percaya selalu mengalami karya dan kehadiran Allah hingga tercipta keakraban dengan Kristus. Hal itu membuat Firman menjadi sangat hidup dan sangat menyenangkan untuk ditaati. Hal itu membuat orang percaya termotivasi untuk hidup semakin kudus dan semakin menjauhkan dan melepaskan diri dari dosa dan kejahatan selanjutnya perubahan hidup semakin nyata. Perubahan itu bersifat progresif karena hal itu harus karena selama hidup di dunia ini kita belum sempurna tetapi sedang berjalan menuju kepada kesempurnaan. (MT)