Minggu 07 April 2024
HUKUMN TAURAT DAN KASIH KARUNIA ALLAH
Bacaan Sabda : 1 Korintus 7:1-26
“Saudara-saudara, hendaklah tiap-tiap orang tinggal di hadapan Allah dalam keadaan seperti pada waktu ia dipanggil. Sekarang tentang para gadis. Untuk mereka aku tidak mendapat perintah dari Tuhan. Tetapi aku memberikan pendapatku sebagai seorang yang dapat dipercayai karena rahmat yang diterimanya dari Allah. Aku berpendapat, bahwa, mengingat waktu darurat sekarang, adalah baik bagi manusia untuk tetap dalam keadaannya.” (1 Korintus 7:24-26)
Dalam pasal ini rasul Paulus memberi penjelasan yang detail tentang hukum taurat. Hukum taurat adalah firman Tuhan yang sangat dibutuhkan oleh umat Allah sebagai standar dalam bersikap. Tetapi hukum Taurat hendaklah ditempatkan pada tempat yang tepat. Sebagai petunjuk dalam hidup sosial haruslah diartikan secara benar dan dalam tatanan ceremonial agama sudah harus banyak yang diubah walaupun prinsip dan arti utamanya tetap berlaku karena menuntun dengan baik dalam hal membangun hubungan dengan Allah. Dalam pasal 7 ini, rasul Paulus bukan hanya menjelaskan keindahan hukum Taurat tetapi juga menjelaskan ketidakmampuan hukum Taurat menyelamatkan manusia dari hukuman dosa karena hukum Taurat hanya membuat manusia mengenal dan mengetahui diri sendiri sebagai orang berdosa.
Setelah manusia mengetahui dirinya sebagai orang berdosa dia berusaha melepaskan diri dari dosa tetapi manusia selalu gagal. Rasul Paulus juga mengatakan bahwa pengikut Kristus mati bagi hukum Taurat (ayat 4). Pengikut Kristus tidak lagi mengharapkan hukum Taurat mengerjakan keselamatan, karena gambaran korban hukum taurat sudah dikerjakan Yesus secara nyata melalui pengorbanan-Nya di kayu salib sekali untuk selama-lamanya. Melalui hukum Taurat kita mengenal dosa dan menemukand iri sebagai “Manusia celaka” karena tak tahu dan tak mampu menyelamatkan diri dari tubuh maut.
Hidup di luar Tuhan Yesus atau belum dilahirkan kembali akan selalu kalah dalam melawan dosa. Tetapi oleh anugerah Tuhan ada harapan bukan saja melepaskan diri dari dosa tetapi mengalahkan dosa orang percaya kepada Yesus beroleh selamat ditindaklanjuti dengan dipenuhi dan dituntun Roh Kudus. Hidup dalam tuntunan Roh Kudus membuat pengikut Kristus tidak lagi hidup dalam kuasa dosa, karena Roh itu memerdekakan dari hukum dosa dan hukum maut. Mentaati hukum Allah tanpa kasih karunia Allah di dalam Yesus Kristus yang menyelamatkan tak akan pernah mampu, karena di luar Kristus manusia tidak akan pernah bisa menjadi penguasa atas diri sendiri.
Rasul Paulus secara tegas menyatakan hanya di dalam Kristus Allah menyediakan jalan keluar dari tekanan-tekanan hidup akibat dosa. Oleh karya Yesus Kristus kita tidak lagi hidup dalam kuasa dosa walaupun masih bisa jatuh dalam dosa. Jadi kalaupun dengan tubuh insani kita dapat saja melayani dosa, tetapi dengan akal budi tetap melayani Allah. (MT)