Kamis 04 April 2024
KATA DISERTAI KUASA
Bacaan Sabda : 1 Korintus 4:1-21
“Sebab Kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari kuasa. Apakah yang kamu kehendaki? Haruskah aku datang kepadamu dengan cambuk atau dengan kasih dan dengan hati yang lemah lembut?” (1 Korintus 4:20-21)
Rasul Paulus tak menutup-nutupi pengalaman buruk yang dialami rasul-rasul dalam pemberitaan Injil. Dia tak bermaksud menghitung-hitung harga yang mereka bayar dalam pemberitaan Injil. Tujuannya adalah menanggapi hal-hal yang terjadi di Korintus setelah semakin banyak jumlah jemaat, tetapi tidak diikuti dengan perbaikan hidup setelah menjadi pengikut Kristus. Beberapa jemaat Korintus bermegah atas hikmat dan pengetahuan yang lebih tinggi, atas keberhasilan yang mereka raih, tetapi tidak disertai dengan pertobatan yang nyata melalui karakter dan moral yang baik. Rasul Paulus menjelaskan kepada mereka mengikut Kristus tak dapat dipisahkan dengan memikul salib. Jadi penderitaan rasul-rasul adalah bagian dari hidup memikul salib.
Para rasul sangat jauh dari hidup berkecukupan walaupun mereka tidak hidup berkekurangan, sangat jauh dari hidup mewah walaupun mereka hidup bahagia. Semua dapat mereka lewati karena kesadaran bahwa mengikuti dan melayani Kristus harus siap menyangkal diri dan memikul salib. Menyangkal diri dan memikul salib bukan saja siap menderita karena serangan dari luar diri sendiri tetapi juga ada penderitaan yang harus dihadapi karena memerangi keinginan diri sendiri. Lebih jelasnya mengikut Kristus harus membuahkan perbaikan moral dan pengembangan karakter yang semakin indah. Menjadi seorang pengikut Kristus haruslah hidup dengan nilai-nilai Kerajaan Allah. Dan “Kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan tetapi dari kuasa”. Beberapa Jemaat Korintus adalah orang-orang cerdas dan sangat mahir berkata-kata indah dan memberi motivasi untuk hidup baik dan berhasil. Tetapi sangat disayangkan kemahiran mereka dalam berorasi tidak disertai dengan kemahiran dalam menjalani kehidupan karena mereka kalah dalam memerangi diri sendiri. Kepada mereka Paulus berkata hidup dalam kerajaan Allah tidak cukup berkata-kata tetapi haruslah juga disertai dengan kuasa. Kuasa untuk mengalahkan keinginan diri sendiri yang bertentangan dengan firman Tuhan.
Alangkah indahnya bila orang berhikmat di Korintus tak hanya mahir dalam berbicara tetapi bicara mereka yang indah yang disertai dengan kuasa untuk menginsyafkan orang akan dosa sehingga mereka sadar akan dosa dan datang kepada Yesus. Tetapi hal itu terwujud bila dumulai dari mereka sendiri. Bagi para orang cerdas ini sangatlah penting agar mereka mempunyai kuasa Roh Kudus untuk menjalani kehidupan. (MT)