Minggu 31 Maret 2024
SALAM PRIBADI PAULUS
Bacaan Sabda : Roma 16:1-27
“Kabar tentang ketaatanmu telah terdengar oleh semua orang. Sebab itu aku bersukacita tentang kamu. Tetapi aku ingin supaya kamu bijaksana terhadap apa yang baik, dan bersih terhadap apa yang jahat. Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu!” (Roma 16:19-20)
Pasal terakhir dari kitab Roma ini merupakan salam pribadi rasul Paulus kepada Jemaat di Roma. Tetapi dalam salam pribadinya itu rasul Paulus menyatakan kebanggaannya terhadap kemajuan iman jemaat Roma dan memberi petuah untuk menjadi pegangan bagi jemaat Roma. Rasul Paulus belum pernah ke Roma saat surat kirimannya ini ditulis, tetapi dia sudah berencana walaupun sangat tidak mungkin bila ditinjau dari kondisinya. Mungkin itulah salah satu alasannya menulis surat kirimannya ini. Rasul Paulus mengetahui bahwa jemaat Roma lahir dan berkembang bukanlah hasil penginjilan rasul, tapi oleh beberapa orang pengikut Kristus yang sangat bersemangat dalam bersaksi tentang hidup dalam Kristus. Kota Roma sebagai kota metropolitan sangat memberi dampak yang merugikan bagi kehidupan pengikut Kristus.
Dalam surat pribadi ini, rasul Paulus melengkapi umat Kristen Roma, ini juga berlaku untuk semua umat Kristen di semua tempat dan sepanjang zaman agar tetap mempunyai kehidupan yang berpadanan dengan firman Tuhan sebagai standar moral yang benar baik dan tepat :
- Pertama umat Kristen harus bijaksana terhadap apa yang baik. Baik belum tentu benar atau perbuatan baik menurut dunia bisa saja perbuatan yang bertentangan dengan firman Tuhan. Jadi bijaksana berarti harus selektif memilih apakah yang baik itu benar, bila tidak benar maka haruslah ditolak secara tegas.
- Kedua pengikut Kristus harus bersih dari apa yang jahat. Jemaat Roma yang tergolong masih baru, masih sangat polos dan pikirannya belum mempunyai kemampuan untuk membedakan benar atau salah. Sistem dunia yang sangat marak di Roma memberi kebebasan berbuat apa saja tanpa ada ukuran benar atau salah. Rasul Paulus secara tegas menasehati agar jemaat terus menjaga kelakuan bersih tak tercemar oleh dosa, kejahatan dan ukurannya adalah nilai kebenaran Kristen yang bersumber dari firman Tuhan.
- Ketiga umat Kristen sebagai pengikut Kristus harus terus belajar mengenal Yesus Kristus karena Dialah teladan sempurna dalam bersikap dan berbuat dalam hidup sehari-hari. Rasul Paulus menyisipkan doa abadi untuk Jemaat Roma “Kasih karunia Yesus Tuhan kita menyertai kamu”. Saat umat-Nya belajar semakin mengenal dan meneladani Yesus maka janji penyertaan-Nya akan selalu tergenapi. (MT)