Jumat 29 Maret 2024
HIDUP DALAM KERAJAAN ALLAH
Bacaan Sabda : Roma 14:1-23
“Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia. Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.” (Roma 14:17-19)
Setelah gereja berkembang dan sedikit aman gereja mulai berkesempatan menyelidiki hal-hal yang berhubungan dengan kebiasaan-kebiasaan umum yang sebaiknya ditetapkan boleh atau tidak untuk dilakukan. Contohnya boleh atau tidak bolehnya suatu jenis makanan untuk dimakan. Ada yang hanya makan sayuran saja, tetapi sebagian besar mengatakan selain sayuran boleh juga segala jenis makanan lainnya. Perbedaan ini membuat terjadinya saling menghakimi, membenarkan diri tetapi menyalahkan yang lain. Kemudian muncul pendapat bahwa hari yang satu ada yang tidak baik sedangkan hari yang lain hari yang baik sementara kelompok lainnya justru mengatakan semua hari sama saja sebagai hari yang baik. Perbedaan ini pun justru mengakibatkan terjadinya penghakiman karena saling menyalahkan dan menganggap pendapatnya yang benar.
Tak kalah sengitnya juga mengenai sikap kepada boleh atau tidak boleh meminum anggur yang memabukkan. Berbagai perbedaan ini mengakibatkan terjadinya perilaku saling menghakimi. Hal ini sesungguhnya sangat mengganggu kehidupan berjemaat. Kemudian Rasul Paulus secara tegas menasehati jemaat dengan berkata “Janganlah kita saling menghakimi”. Jangan sampai terkuras energi untuk menghakimi dan membela diri, lebih baik digunakan untuk saling berbagi memperoleh kata sepakat kemudian saling menguatkan. Bila bersama menilai dengan hati yang tulus dan mengasihi yang terjadi adalah saling membetulkan, saling merendahkan hati sehingga bisa menegur berdasarkan kasih.
Kemudian rasul Paulus dengan wahyu dari Roh Kudus mengatakan bahwa kerajaan Allah itu bukanlah sekedar soal makanan dan minuman, bukan juga soal boleh atau tidak boleh bukan soal halal atau haram. Kerajaan Allah adalah soal kebenaran dan damai sejahtera Kerajaan Allah itu adalah soal hidup benar berkarakter sesuai dengan kebenaran memperjuangkan kebenaran. Kerajaan Allah adalah soal kedamaian hati dan hidup berdamai dengan sesama.
Kerajaan Allah adalah mengalami kehidupan bersukacita oleh kuat kuasa Roh Kudus sehingga tercipta kehidupan untuk saling membangun. Rasul Paulus ingin agar berhenti saling menghakimi karena hal itu menghilangkan damai sejahtera. Sebagai gantinya hendaklah hidup dalam kebenaran yang mendatangkan damai sejahtera dan sukacita yang mengarah kepada kehidupan saling membangun. (MT)