Kamis 14 Maret 2024
INJIL KEKUATAN ALLAH
Bacaan Sabda : Roma 1:1-17
Sabda Renungan : “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.” (Roma 1:16)
Kitab Roma adalah merupakan surat Rasul Paulus paling panjang, paling teologis dan paling berdampak pada kehidupan umat percaya dan juga pada perjalanan sejarah gereja. Mungkin alasan-alasan itulah yang menjadikan kitab ini ditempatkan paling depan dari surat-surat kiriman. Kemudian surat ini ditulis Rasul Paulus sebelum ke Roma. Tetapi dia sudah menyatakan bahwa dia memang merencanakan akan pergi ke Roma. Surat ini ditulis dari kota Korintus menjelang akhir perjalanan misionernya yang ketiga bersamaan saat dia berencana pergi ke Yerusalem. Melalui pengalaman spiritualnya Paulus sangat yakin akan kekuatan Injil sebagai bagian rencana Allah yang kuat yang tak mungkin dihambat oleh kekuatan apa dan siapapun.
Rasul Paulus sangat konsisten pada standar absolut firman Allah dalam menulis suratnya. Firman Tuhan adalah dasar kebenaran yang kuat dan sangat terbukti juga melalui pengalaman hidupnya yang sangat konsisten berpegang teguh kepada firman Tuhan. Pernyataannya yang mengatakan bahwa “Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan” bukanlah pernyataan yang emosional timbul secara mendadak tetapi didasari pada pemahamannya kepada firman Tuhan yang menyeluruh dalam pengertian bahwa firman Tuhan dipahaminya sebagai satu keseluruhan. Kemudian Rasul Paulus menyatakan firman Tuhan adalah kekuatan Allah yang sangat terencana dengan rapi, rencana Allah yang diuji oleh proses sejarah panjang. Kekuatan-kekuatan politis dan budaya manusia berulang kali berusaha menggagalkannya tetapi selalu tak berhasil. Tidak ada kekuatan apa dan siapa yang mampu berhadapan dengan kekuatan Allah.
Selanjutnya kekuatan Injil bukanlah untuk kekuatan tetapi kekuatan untuk dan yang menyelamatkan. Satu-satunya kekuatan yang menyelamatkan manusia dari hukuman dosa sebagai anugerah Allah. Anugerah Allah diberikan kepada orang percaya secara pribadi. Keselamatan itu bersifat abadi walaupun meliputi tiga tahap :
- Tahap pertama adalah keselamatan tahap lampau. Tahap lampau adalah merupakan pengalaman pribadi saat orang percaya menerima pengampunan dosa, sehingga berpindah dari kematian rohani kepada kehidupan rohani.
- Tahap kedua adalah tahap kini sebagai tahap pertumbuhan rohani berusaha melepaskan diri dari kebiasaan berdosa memasuki hidup dengan kebiasaan baru atau hidup semakin kudus.
- Tahap ketiga adalah tahap masa depan saat orang percaya memasuki surga abadi hidup dalam kemuliaan Allah Yang Sempurna. (MT)