Selasa 12 Maret 2024
NASIHAT RASUL PAULUS
Bacaan Sabda : Kisah Para Rasul 27:27-44
Sabda Renungan : “Karena itu aku menasihati kamu, supaya kamu makan dahulu. Hal itu perlu untuk keselamatanmu. Tidak seorang pun di antara kamu akan kehilangan sehelai pun dari rambut kepalanya. Sesudah berkata demikian, ia mengambil roti, mengucap syukur kepada Allah di hadapan semua mereka, memecah-mecahkannya, lalu mulai makan. Maka kuatlah hati semua orang itu, dan mereka pun makan juga.” (Kisah Para Rasul 27:34-36)
Empat belas malam dalam ancaman bahaya kapal terombang ambing dalam lautan adalah kondisi yang sangat sukar. Keberadaan Paulus di tengah-tengah rombongan sangat berhasil untuk membuat mereka tidak panik dan tetap tabah. Ketika kapal mereka kandas pada malam hari adalah pertanda bahwa kapal mereka sudah dekat ke daratan. Dalam keadaan ketakutan tentu tetap menghantui. Paulus tak henti-hentinya menasehati bahkan menyuruh mereka makan walaupun sedikit agar mereka tetap kuat. Hal itu terjadi pada siangnya ketika mereka mulai tenang.
Ketika kapal mereka betul-betul kandas mereka mau melompat kedaratan tetapi Paulus menasehati agar tetap tinggal di kapal. Karena nasehat-nasehat Paulus sangat membantu mereka pun taat. Dengan sangat yakin Paulus berkata bila mereka tetap tenang dan taat nasihat tak sehelai rambut pun hilang dari kepala mereka. Suatu kepastian itu sangat menguatkan hati mereka. Tetapi saat kapal betul-betul kandas mendekati pantai, para prajurit bermaksud membunuh para tahanan selain Paulus karena mereka takut para tahanan melarikan diri, tetapi Paulus menggagalkan dan menyuruh semua rombongan berenang ke pantai. Nasihat-nasihat Paulus merupakan wujud keyakinannya kepada janji Tuhan. Janji Allah sangat jelas bahwa Allah akan menyelamatkan mereka semua, karena berlayar bersama dan taat atas nasihat Paulus. “Tak seorang pun diantara kamu yang akan binasa” (ayat 22). Semua nasihat Paulus bukanlah sebuah ramalan tetapi merupakan wahyu yang diperoleh langsung dari Tuhan juga sebagai wujud keyakinannya kepada janji Tuhan.
Rasul Paulus adalah satu-satunya orang percaya dalam rombongan itu, namun dampaknya untuk semua rombongan sangat baik dan memberkati semua. Boleh dibilang bahwa rasul Paulus bagaikan domba di tengah-tengah serigala. Tidaklah mengherankan bila penyertaan Tuhan kepada rasul Paulus sangat nyata. Janji Yesus sangat jelas bahwa walaupun sangat berbahaya penyertaan-Nya akan nyata. Hal ini adalah suatu kebenaran yang pasti dan tak perlu diragukan. Tetapi janji-janji Allah kepada umat-Nya tergenapi dan terwujud tergantung pada ketaatan Paulus sangat terbukti bahwa pengikut Kristus yang setia akan mengalami hidup yang dekat dengan Tuhan sehingga mampu menghadapi bahaya dengan penuh ketabahan dan berkemenangan. (MT)