Minggu 10 Maret 2024
KECERDASAN PAULUS
Bacaan Sabda : Kisah Para Rasul 26:1-32
“Percayakah engkau, raja Agripa, kepada para nabi? Aku tahu, bahwa engkau percaya kepada mereka. Jawab Agripa: Hampir-hampir saja kauyakinkan aku menjadi orang Kristen!” (Kisah Para Rasul 26:28-29)
Di hadapan orang banyak yang mendakwa Paulus, raja Agripa memberi kesempatan kepada Paulus untuk membela diri dari tuduhan-tuduhan palsu yang dialamatkan kepada dirinya. Kesempatan ini digunakan Paulus secara maksimal. Saat dia membela diri disisipkannya dengan baik tentang Injil yang memberi petunjuk bahwa dia berubah setelah bertemu dengan Yesus.
Dalam pembelaan bernuansa penginjilan itu rasul Paulus berusaha melakukan empat hal :
- Melalui pembelaannya rasul Paulus berusaha membuka mata rohani mereka agar menyadari bahwa sesungguhnya semua manusia telah berdosa dan hanya Yesuslah yang berkuasa menyelamatkan manusia dari hukuman dosa.
- Kemudian Paulus menjelaskan pengalaman hidupnya untuk memotivasi pendengarnya berbalik kepada Allah. Sebab kalau tidak berbalik kepada Allah atau bertobat maka manusia berdosa akan tetap berada dalam penguasaan iblis. Berita Injil dengan kuasa Roh Kudus lah yang berkuasa membebaskan manusia berdosa dari kuasa iblis.
- Paulus melengkapi kesaksiannya dengan menjelaskan bahwa di dalam Yesus Kristuslah jaminan keselamatan dan jaminan adanya pengampunan dosa.
- Akhirnya rasul Paulus melanjutkan bahwa orang yang diselamatkan dan beroleh pengampunan itu mendapat bagian dalam kerajaan-Nya yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan oleh pengampunan-Nya.
Selama Paulus mengadakan pembelaan melalui kesaksian hidupnya raja Agripa menyimak dengan baik, dan wali negeri Festus pun tak tertinggal memperhatikannya. Festus mengakui kecerdasan Paulus dalam mengadakan pembelaan sehingga mengatakan Engkau gila Paulus, ilmumu yang banyak itu telah membuat engkau gila. Raja Agripa pun berkomentar “Hampir-hampir saja kau yakinkan aku menjadi orang Kristen” Respon Paulus kepada Agripa sangat menarik “Saya berdoa supaya bukan hanya engkau tetapi semua orang yang hadir di sini juga saatnya akan percaya”. Setelah rasul Paulus memberitakan Injil dia tidak berhenti hanya kepada pemberitaannya saja tetapi ditindaklanjuti dengan mendoakannya.
Sejarah gereja mencatat bahwa pada waktu yang jauh semakin banyak orang yang percaya. Bila firman Tuhan sudah diberitakan pemberita tidak boleh berhenti tetapi harus ditindaklanjuti dengan doa. Tentu juga harus dihidupi secara terus menerus oleh pemberitanya. (MT)