Kamis 07 Maret 2024
KETEGUHAN HATI PAULUS
Bacaan Sabda : Kisah Para Rasul 23:1-35
“Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisinya dan berkata kepadanya: Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma.” (Kisah Para Rasul 23:11)
Saat keributan terjadi kepala pasukan segera memerintahkan para prajurit menyelamatkan Paulus dan membawanya ke markas. Paulus tetap tenang dan memusatkan hati untuk berdoa. Tetapi sebagai manusia biasa kadang-kadang cemas dan gelisah datang juga menerpa dirinya. Hal itu juga justru membuat Paulus semakin sungguh-sungguh berdoa. Paulus mungkin saja sedikit bingung atas tuntunan Roh Kudus kepadanya. Dia yakin Roh Kuduslah yang menuntunnya ke Yerusalem tetapi Roh Kudus pulalah yang menyuruhnya meninggalkan Yerusalem. Di Yerusalem dia harus berhadapan dengan mahkamah agama yang menuntutnya bahkan hampir juga membunuhnya. Saat hal itu terjadi dia berada dalam perlindungan kepala pasukan Roma Walaupun dia harus masuk penjara di tengah kebingungannya, dia berdoa semakin sungguh-sungguh. Dalam berdoa itulah Tuhan datang berdiri di sisinya sebagai wujud janji-Nya menyertai Paulus.
Sejak pertobatannya, Tuhan selalu menyertai Paulus sesuai dengan imannya, tetapi pengalaman spiritualnya bertemu dan melihat Tuhan dengan wujud nyata atau Tuhan memanifestasikan diri tidaklah selalu tetapi sering juga terjadi. Untuk kali ini Paulus bukan hanya melihat tetapi juga mendengar janji Tuhan kepadanya yang diawali dengan kalimat peneguhan “Kuatkanlah hatimu”. Paulus sangat terkejut saat Tuhan memberi jaminan bahwa Paulus akan bersaksi di Roma. Paulus sudah sempat mengurungkan cita-citanya memberitakan Injil ke Roma bahkan dia sudah memasrahkan diri mati di Yerusalem bagi kemuliaan Kristus. Pada saat dia pasrah itulah Allah menemuinya, menguatkan hatinya serta memerintahkannya bersaksi di Roma. Walaupun keadaan tak memungkinkan hal itu terjadi tetapi karena Tuhan yang memerintahkan, Tuhan jugalah yang mengatur segala sesuatu agar hal itu menjadi mungkin terjadi, karena bagi-Nya tak ada yang mustahil. Jadi penampakan diri Allah yang ketiga kali ini kepada Paulus adalah untuk meyakinkan Paulus.
Adakalanya kita umat Tuhan bercita-cita untuk menggapai sesuatu tetapi semakin lama rasanya semakin tidak mungkin tergapai. Saat semakin tidak mungkin justru Allah menunjukkan kasih dan kuasa-Nya menjadikannya tergapai. Jadi yang dapat kita lakukan adalah teruslah berdoa, jangan berhenti berharap kuatkanlah hatimu. Paulus sudah percaya walaupun keadaan dan situasinya tidak mendukung. Bila Allah sudah berfirman maka firman-Nya akan terlaksana. Karena Dia adalah Tuhan yang memegang kendali. (MT)