Selasa 05 Maret 2024
TAAT KEPADA TUNTUNAN ROH KUDUS
Bacaan Sabda : Kisah Para Rasul 16:13-40
“Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua. Ketika kepala penjara itu terjaga dari tidurnya dan melihat pintu-pintu penjara terbuka, ia menghunus pedangnya hendak membunuh diri, karena ia menyangka, bahwa orang-orang hukuman itu telah melarikan diri.” (Kisah Para Rasul 16:26-27)
Setelah perpisahan dengan tua-tua gereja Efesus di Miletus Paulus terus melaju melanjutkan perjalanan penginjilannya. Tetapi sesuai dengan rencananya dia mau ke Yerusalem, semua orang percaya di Milletus tidak setuju bila rasul Paulus akan kembali ke Yerusalem karena itu sangat membahayakannya. Tekad Paulus sudah bulat dan tak mungkin dilarang lagi. Agabus nabi dari Yudea pun melarang Paulus ke Yerusalem tetapi Paulus tak terhentikan, dia tetap ke Yerusalem. Seperti biasanya rasul Paulus selalu mentaati tuntunan Roh Kudus dalam perjalanan penginjilannya karena dia adalah tawanan Roh sesuai dengan pengakuannya. Suara mayoritas pelarang Paulus ke Yerusalem didengarnya, tetapi rupanya dia lebih peka kepada suara Roh Kudus. Tentu saja suara dan tangisan mayoritas sempat membuatnya ragu tetapi dia sangat mengetahui bahwa suara mayoritas belum tentu benar.
Paulus sudah berketetapan hati dan telah diungkapkan kepada orang-orang percaya bahwa dia siap dipenjara bahkan mati pun bagi Tuhan Yesus. Akhirnya mereka melepas kepergian Paulus ke Yerusalem dengan linangan air mata. Semua sepakat menyatakan “Jadilah kehendak Tuhan”. Seperti rasul Paulus hendaklah mendengarkan serta mengakui kebenaran nasehat dan pendapat orang banyak, tetapi tetaplah lebih bersandar dan mentaati tuntunan dan suara Roh Kudus. Setiba di Yerusalem rasul Paulus menemui Yakobus dan para tua-tua gereja lainnya, dia bersaksi secara bersemangat bahwa Injil telah diterima sebanyak orang dari suku-suku dan bangsa non Yahudi. Kehadiran Rasul Paulus di Yerusalem segera diketahui orang-orang Yahudi. Usaha untuk menangkapnya pun segera diupayakan dengan tuduhan Paulus menentang hukum Taurat. Bukan hanya ditangkap tetapi ada juga usaha untuk membunuhnya. Kepala pasukan dan prajurit-prajurit Roma segera menyelamatkan dan melindunginya serta membawanya ke markas.
Rasul Paulus sempat juga diizinkan berbicara mengadakan pembelaan kepada orang banyak yang sedang marah. Ketika hal itu terjadi Paulus pun mengetahui bahwa orang-orang percaya sangat benar melarangnya pergi ke Yerusalem. Namun dia tidak menyesal karena dia tetap percaya bahwa Roh Kudus yang menuntunnya mempunyai tujuan yang lebih baik. Doa orang-orang percaya pun betul, bahwa ada kehendak Allah yang akan terwujud dalam dan melalui kehidupan rasul Paulus. Itulah sebabnya Paulus tak gentar menghadapi kesulitan yang menerpanya. (MT)