Senin 04 Maret 2024
BERTUMBUH DALAM PENGANIAYAAN
Bacaan Sabda : Kisah Para Rasul 20:1-38
“Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu. Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.” (Kisah Para Rasul 20:29-30)
Rasul Paulus tak terhentikan oleh kesulitan dan ancaman apa pun untuk terus memberitakan Injil. Dalam perjalanan penginjilan dari kota ke kota dia sering diancam untuk dibunuh tetapi mujizat tetap mewarnai pemberitaannya. Di Troas rasul Paulus membangkitkan pemuda Eutikus yang mati terjatuh saat rasul Paulus khotbah terlalu lama. Ada banyak ancaman membuat rasul Paulus dan teamnya terus bergerak dalam melaksanakan tugas pemberitaannya. Rasul Paulus tidak pernah lalai dalam memberikan pengajaran yang dibutuhkan jemaat, dan jemaat pun selalu rajin menerima pengajaran karena mereka terus merindukan kehidupan yang bertumbuh di dalam Kristus.
Dari Troas rasul Paulus bergerak terus dengan transportasi laut yang sangat melelahkan hingga tiba di Miletus. Rasul Paulus sangat menyadari bahwa ancaman selalu menantinya setiap tiba di suatu tempat dalam memberitakan Injil. Tetapi karena dia menerima kenyataan bahwa dia adalah tawaran Roh Kudus dia tak gentar untuk terus bergerak maju. Sebagai tawanan Roh dia terus bergerak maju sesuai dengan tuntunan Roh Kudus tanpa mempertimbangkan apakah pergerakannya itu membawanya kepada hidup atau mati. Dia tidak menghiraukan nyawanya agar tidak bersalah terhadap siapapun karena lalai dalam memperkatakan kebenaran.
Dari Miletus dia menyuruh seseorang mengundang para tua-tua di Efesus untuk datang ke Miletus. Efesus yang pernah dikunjunginya ternyata cukup berhasil juga membuat pertumbuhan gereja walaupun gereja baru yang ditinggalkannya itu tetap berada dalam kondisi yang teraniaya. Setelah memberi berbagai wejangan memperlengkapi para tua-tua dari Efesus. Paulus menegaskan kenyataan yang akan dihadapai gereja Efesus dengan berkata “Serigala-serigala yang ganas bukan hanya penganiaya tetapi juga para pengajar sesat dan rasul-rasul palsu”. Mereka secara sengaja menyangkal dan mengabaikan beberapa standar kebenaran dan menambahkan ajaran-ajaran yang bertentangan dengan firman Tuhan. Kemudian mereka muncul sebagai pemberita Injil tetapi injil yang mereka beritakan adalah injil yang palsu. Walaupun mereka berlagak rasul tetapi karakter mereka sangat amoral yang secara sengaja menentang firman Tuhan.
Para tua-tua dan semua orang percaya harus hidup dekat dengan Tuhan agar peka terhadap kehadiran para pengajar palsu. Kehadiran para pengajar palsu sangat melemahkan tetapi juga cukup baik untuk memurnikan. (MT)